Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 10 Juli 2024

Keberhasilan Presiden Soeharto

 Keberhasilan yang Dicapai Presiden Soeharto 

Masa periode 1966-1998.


Pada periode 1966-1998, Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto, yang disebut sebagai era pemerintahan Orde Baru. Orde Baru dikenal sebagai rezim yang otoriter dan militeristik serta bertujuan untuk mencapai stabilitas politik dan keamanan negara.


Keinginan ini dapat dilihat dari Seminar Angkatan Darat II yang digelar pada 25-31 Agustus 1966. Secara tersirat, Orde Baru ingin tata susunan pemerintahan yang lebih stabil, meskipun harus dengan cara-cara yang otoriter.


Pada akhirnya, Orde Baru berhasil mencapai tujuannya.


Berikut ini keberhasilan pemerintahan Orde Baru dalam beberapa bidang.


1. Pertumbuhan ekonomi meningkat Keberhasilan yang dicapai Orde Baru dalam bidang ekonomi adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen. Pada 1 April 1969, Presiden Soeharto menjalankan program jangka panjang yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).


Pada dasarnya, Repelita bertujuan untuk mencapai ekonomi dan pembangunan yang stabil. Pemerintah Orde Baru memprogramkan stabilisasi ekonomi dengan maksud untuk membendung laju inflasi. Pasalnya, pada awal pemerintahannya Presiden Soeharto dihadapkan pada berbagai masalah di bidang ekonomi, seperti inflasi yang mencapai 650 persen dan berakibat pada melonjaknya harga kebutuhan sehari-hari. Tingkat inflasi yang semula mencapai 650 persen berhasil ditekan menjadi 120 persen dalam waktu cukup singkat. Keberhasilan Repelita dapat dilihat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan menurunnya angka kemiskinan.


2. Revolusi Hijau Revolusi Hijau adalah upaya memodernisasi sistem dan budaya pertanian di negara-negara berkembang, khususnya di Amerika Latin dan Asia. Pada masa Orde Baru, Repelita berlangsung selama lima periode, yaitu: Repelita I (1969), fokus pada rehabilitasi prasarana serta pengembangan iklim usaha dan investasi. Repelita II (1974-1979) dan III (1979-1984) fokus pada pencapaian pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional, dan pemerataan pembangunan dengan penekanan pada sektor pertanian dan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Repelita IV (1984-1989) dan V (1989-1994), mempertahankan kemajuan di sektor pertanian dan mulai bergerak pada sektor industri ekspor, pengolahan hasil pertanian, penghasil mesin industri, dan industri yang menyerap tenaga kerja. Pada masa ini, Indonesia sempat dijuluki sebagai Macan Asia karena keberhasilan Repelita dalam swasambada beras pada 1980.


Para petani diperkenalkan dengan penggunaan pupuk buatan, pestisida, bibit unggul, peralatan pertanian yang modern, serta sistem budidaya pertanian yang baru. Setelah mempraktikkan Revolusi Hijau, hasil produksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Keberhasilan pemerintah Orde Baru dalam bidang pertanian ditunjukkan dengan bukti bahwa pada 1984, Indonesia mencapai swasembada pangan dan berubah dari negara pengimpor beras menjadi pengekspor beras.


3. Perkembangan dalam bidang pembangunan Pemerintah Orde Baru melakukan pembangunan pada sektor transportasi, baik darat, udara, atau laut. Pengembangan transportasi ini mampu mendorong peningkatan mobilitas penduduk antardaerah dan antarpulau, yang dapat mempercepat proses integrasi nasional dan pemerataan pembangunan. Selain itu, berikut ini beberapa keberhasilan Orde Baru dalam bidang pembangunan. Menerapkan wajib belajar 6 tahun Membentuk Puskesmas dan Posyandu Swasembada pangan Merancang Keluarga Berencana (KB) Mencapai stabilitas keamanan


4. Membentuk Badan Urusan Logistik (BULOG) Harga bahan kebutuhan pokok (sembako) masyarakat dapat dikendalikan setelah pemerintah Orde Baru membentuk Badan Urusan Logistik (BULOG). Dengan adanya BULOG, harga kebutuhan pokok berhasil dikendalikan dan tidak mengalami fluktuasi yang signifikan selama hampir sepanjang Orde Baru.


5. Inflasi yang stabil Pada masa Orde Baru, tercatat bahwa inflasi berada sekitar di bawah 10 persen per tahun, dengan nilai rupiah yang lebih stabil. Tingkat inflasi yang stabil membuat rakyat memperoleh barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.


Referensi:  H. W. Arndt. (1983). Pembangunan dan Pemerataan, Indonesia di Masa Orde Baru. Jakarta: LP3ES. Hisyam, Muhammad. (2003). Krisis Masa Kini dan Keberhasilan Orde Baru. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesona Keindahan Kekayaan Indonesia