21 FAKTA MENARIK GOMBLOH:
1. Nama Asli dan Asal-Usul:
Gombloh lahir dengan nama Soedjarwoto di Tawangsari, Jombang, pada 12 Juli 1948. Nama belakang 'Soemarsono' ditambahkannya sendiri kemudian, sehingga namanya menjadi Soedjarwoto Soemarsono.
2. Julukan 'Gombloh':
Semenjak kecil, ia mendapat julukan 'Gombloh', yang sebenarnya berarti 'nggomblohi' atau pura-pura bodoh, Meski memiliki arti yang kurang positif, julukan ini ternyata membawa hoki dalam karier bermusiknya.
3. Lahir di Pengungsian:
Orangtua Gombloh meninggalkan rumah mereka di Genteng, Surabaya, akibat Agresi Militer Belanda II dan mengungsi ke Jombang. Gombloh lahir di tengah pengungsian tersebut.
4. Latar Belakang Keluarga:
Gombloh adalah anak ke-4 dari enam bersaudara dalam keluarga Slamet dan Patukha. Ayahnya, Slamet, adalah seorang pedagang kecil yang menjual ayam potong di pasar tradisional, dan sangat berharap agar anak-anaknya dapat bersekolah tinggi untuk kehidupan yang lebih baik.
5. Awal Karier Musik:
Gombloh membentuk band pertamanya sebagai pemain gitar melodi saat masih duduk di bangku SMP. Pada tahun 1962, bersama empat temannya, ia mendirikan grup musik The Dangerous yang membawakan lagu-lagu The Beatles.
6. Peran Ganda dalam Band:
Pada tahun 1966, setelah kembali dari Bali, Gombloh juga berperan sebagai pemetik bas untuk membentuk band The Sheeryl.
7. Sukses dengan Lemon Tree's Anno '69': Karier musik Gombloh terus meroket setelah ia sukses membentuk band 'Lemon Tree's anno '69'. Band ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan karier musiknya yang membuatnya semakin dikenal luas.
8. Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi: Gombloh menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 5 Surabaya pada tahun 1970. Ia sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, namun tidak menyelesaikan studinya.
9. Alasan Kuliah di ITS:
Gombloh sebenarnya tidak pernah berniat kuliah di ITS. Ia melakukannya hanya karena merasa kasihan dengan orang tuanya yang berharap ia memiliki pendidikan tinggi.
10. Petualangan ke Bali:
Setelah ayahnya mengetahui kelakuannya yang sering membolos dan menerima surat peringatan dari ITS, Gombloh bereaksi dengan menghilang ke Bali dan bertualang sebagai seniman. Jiwa bebasnya tidak dapat dikekang oleh disiplin dan rutinitas kuliah.
11. Warisan di ITS:
Meskipun tidak memiliki gelar akademik dari ITS, Gombloh tetap dipandang sebagai sosok yang memberikan jiwa kemanusiaan, kebangsaan, dan kemanusiaan oleh para mahasiswa dan alumni ITS Surabaya hingga kini.
12. Pencipta Lagu Balada Sejati:
Gombloh dikenal sebagai pencipta lagu balada yang mendalam. Lirik-liriknya puitis dan misterius, sering menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat kecil dengan jujur dan dalam, seperti dalam lagu-lagu Doa Seorang P#lacur, Kilang kilang, dan lainnya.
13. Pengaruh Musik Art Rock:
Gombloh bergabung dengan grup Lemon Tree's Anno '69 yang beraliran art rock/orchestral rock, dipengaruhi oleh musik ELP dan Genesis. Ini mencerminkan keragaman dan kedalaman musikalitasnya.
14. Tema Nasionalisme:
Selain tema-tema sosial, Gombloh juga menonjolkan nasionalisme dalam karyanya. Lagu-lagunya seperti Dewa Ruci, Gugur Bunga, dan Indonesia Kami, Indonesiaku, Indonesiamu mencerminkan cintanya pada Indonesia dan semangat patriotisme.
15. Penulis Lagu untuk Penyanyi Lain:
Gombloh tidak hanya menciptakan lagu untuk dirinya sendiri, tetapi juga menulis lagu untuk penyanyi lain. Contohnya adalah lagu Tangis Kerinduan untuk Djatu Parmawati dan Merah Putih yang dinyanyikan bersama-sama.
16. Perubahan Gaya Musik:
Meskipun awalnya dikenal dengan lagu-lagu balada yang dalam dan idealis, Gombloh kemudian mengendurkan idealismenya dengan menghadirkan album-album yang lebih berorientasi pop ringan. Meskipun mendapat popularitas yang lebih besar dengan ini, Gombloh tetap mempertahankan kesetiakawanan dan jiwa merdeka yang menjadi ciri khasnya.
17. Kesehatan dan Kebiasaan:
Gombloh meninggal dunia pada 9 Januari 1988 di Surabaya setelah lama menderita penyakit pada paru-parunya. Kebiasaan merokoknya sulit dihilangkan dan ia sering begadang. Beberapa waktu sebelum meninggal, ia bahkan mengalami pendarahan saat bicara atau bersin.
18.Patung Kenangan:
Pada tahun 1996, sejumlah seniman Surabaya membentuk Solidaritas Seniman Surabaya untuk menghormati Gombloh sebagai pahlawan seniman kota. Mereka membuat patung Gombloh berbahan perunggu seberat 200 kg yang dipasang di halaman Taman Hiburan Rakyat Surabaya.
19. Penghargaan Anumerta:
Pada tanggal 30 Maret 2005, Gombloh secara anumerta menerima penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia dari PAPPRI dalam acara puncak Hari Musik Indonesia III di Jakarta. Penghargaan ini diberikan bersama sembilan tokoh musik lainnya.
20. Penelitian Akademis:
Lagu-lagu karya Gombloh menjadi objek penelitian oleh Martin Hatch, seorang peneliti dari Universitas Cornell. Penelitiannya berjudul "Social Criticsm in the Songs of 1980’s Indonesian Pop Country Singers" dan dipresentasikan dalam seminar musik The Society of Ethnomusicology di Toronto, Kanada pada tahun 2000.
21. ALBUM:
Bersama Lemon Tree's Anno '69
Nadia & Atmospheer (1978)
Mawar Desa (1978)
Kadar Bangsaku (1979)
Kebyar Kebyar (1979)
Pesan Buat Negriku (1980)
Sekar Mayang (1981, berbahasa Jawa)
Terima Kasih Indonesia (1981)
Pesan Buat Kaum Belia (1982)
Berita Cuaca (1982)
Kami Anak Negeri Ini (1983)
Solo karier
Gila (album konser live, 1984)
1/2 Gila (1985)
Semakin Gila (1986)
Apel (1987)
Apa Itu Tidak Edan (1988)
BOGOR 5 JULI 2024
SUMBER WIKIPEDIA
#GOMBLOH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar