Blog ini dibuat semata mata hanya untuk penyaluran hoby dan persahabatan tidak bermaksud merugikan pihak lain dan ataupun melanggar undang undang, terima kasih atas kunjunganya.
Wikipedia
Hasil penelusuran
Senin, 31 Januari 2011
TEKNOLOGI
NasionalJawa TimurLAPAN Akan Luncurkan Satelit Mitigasi Bencana
Rencananya satelit akan diluncurkan pada 2011, dimana kedua satelit itu dalam proses.
Senin, 19 Oktober 2009, 15:34 WIBAmril Amarullah
Satelit kembar produksi LAPAN (Humas LAPAN)VIVAnews -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tengah mempersiapkan Twinsat (Satelit Kembar) untuk Mitigasi Bencana Gempa.
Rencananya, satelit kembar akan diluncurkan dengan menggunakan roket Indian Space Research Organization (ISRO) pada 2011. Kedua satelit tersebut saat ini dalam proses integrasi di Rancabungur, Jawa Barat.
Adapun tujuan diluncurkannya satelit kembar ini, untuk mendukung komunikasi dalam keadaan darurat, diperlukan infrastruktur, yaitu satelit. Teknologi ini mampu mendukung komunikasi saat keadaan darurat dalam bentuk voice (suara) dan data.
Selain juga, guna memenuhi kebutuhan komunikasi darurat saat bencana, dimana satelit kembar ini memiliki kamera surveillance (pengamatan) yang dapat diarahkan secara mandiri. Dengan penggunaan satelit kembar, keandalan data yang diperoleh akan lebih tinggi.
Selain mengembangkan satelit kembar, Lapan berencana menambah dua ground station baru di Kototabang, Sumatera Barat dan Parepare, Sulawesi Selatan. Saat ini Lapan telah memiliki dua ground station yang terletak di Rumpin, Jawa Barat dan Biak, Papua.
Lapan dan ISRO telah menandatangani kontrak kerjasama untuk peluncuran satelit tersebut. Satelit akan diluncurkan pada ketinggian 650 km dengan sudut inklinasi yang sesuai dengan posisi geografis Indonesia, yaitu 60-90.
Berdasarkan darta LAPAN, selama ini hanya komunikasi darurat yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia (ORARI) yang terbukti andal terhadap situasi bencana tersebut.
Diharapkan, satelit ini mampu mengambil citra daerah-daerah bencana dengan resolusi 5 meter. Satelit juga dapat mengirimkan data secara langsung (real time) maupun dengan revisit (90 menit) dan dalam waktu peliputan yang tinggi (15 menit dalam radius 1000 km) untuk satu stasiun atau untuk seluruh wilayah Indonesia.
amril.78@vivanews.com
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tour De France Yogya - Batavia in 14 Days
Tour de France Djogja-Batavia Kisah Jongos Pemecah Rekor Ini cerita sangat menggemparkan tanah Hindia Belanda sampai jauh ke negeri Belanda...
-
Telaga Sarangan, Wisata Mempesona di Kaki Gunung Lawu Oleh Anida Etikawati (3 Januari 2011) Hasil ekspedisi ke Telaga Sarangan, 1 Januari 20...
-
Kematian di Tangan Narendro Ludiro Seto PARAMITANakula dan Sadewa menghadap Prabu Salya setelah keduanya mengetahui Salya diangkat sebagai ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar