Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 09 Juli 2024

Malam 1 Suro Malam 1 Muharam

 


Iya adalah malam 1 Suro, dimana malam 1 suro adalah gerbang antar dimensi terbuka selebar lebarnya. 


Nah apa yang spesial dan istimewa? 


Bagi yang sadar malam 1 suro bertepatan dengan hari kanjeng kliwon. 


Bagi kepercayaan jawa, malam yang angker adalah malam jumat kliwon,


Tetapi bagi umat hindu dan bumi nusantara hari dimana  getaran energi terbesar pada hari hari biasanya setiap bulan,  jatuh di hari "kanjeng kliwon", hari yang menakutkan bagi sebagian orang dan hari baik untuk sebagian orang lainnya. 


Kenapa hari kanjeng kliwon hari menakutkan/tenget/angker karena  getaran energi langit dan bumi seirama dalam malam tersebut, sehingga puncak energi spiritual berada di hari kanjeng kliwon, baik itu energi baik, maupun energi jahat. 


Bagi kita yang seorang penakut, maka energi jahatlah yang lebih kita rasakan. 


Dan secara indra getaran energi tersebut bisa kita rasakan pada indra peraba melalui kulit, di tandai dengan semua bulu pada tubuh berdiri dan merasakan merinding, aura dingin, dan bahkan jantung berdetup keras, karena sebegitu besarnya pengaruh energi yang menyelimuti bumi. 


Bagi penekun dunia spiritual biasanya kanjeng kliwon kebanyakan digunakan untuk melancarkan aksi jahat untuk, membunuh orang mencelakan orang lain, secara langsung baik yang di miliki sendiri maupun melalui perantara orang lain, baik dukun, balian ataupun tokoh spiritual jahat lainnya. Dengan cara memanfaatkan energi jahat pada hari kanjeng kliwon untuk melancarkan aksi bejat, jahat, sadis untuk tidak segan segan membunuh, mengirim santet, guna guna, teluh, gendam, barang kiriman seperti guderuwo, kuntilanak, atau dengan wong samar, bebai, dll karena ego dan keserakahan. 


Sehingga banyak makhluk gaib kiriman terbang kesana kemari untuk mencelakakan orang lain. Mangkanya kenapa di bilang angker/tenget/menakutkan.


Padahal klo kita lihat lebih jauh lagi dari pengertian di awal, sebenarnya hari kanjeng kliwon adalah hari baik, karena besarnya getaran energi baik dan energi jahat, sehingga kita bisa memanfaatkan energi baik untuk keperluan diri sendiri, keluarga dan lingkungan. 


Dalam dunia spiritual hari yang baik untuk mengasah atau membangkitkan cakra adalah di hari kanjeng kliwon, dimana besarnya energi tersebut, dapat mengaktifkan seluruh cakra mayor kita dari pangkal hingga ubun ubun kepala, dan di hari tersebut kita bisa menyerap energi baik untuk di gunakan sebagai pelindung diri kita, keluarga dan lingkungan untuk mencegah efek negatif/jahat dari luar. 


Dan ketika kita satukan membahas malam 1suro, maka eneegi baik dan energi buruk, meningkat jumlahnya  berkali kali lipat, di karenakan seluruh gerbang antar dimensi terbuka lebar seluas luasnya pada 1 malam saja, dan memang gerbang antar dimensi adalah ciptaan TUHAN YME dan alam semesta itu sendiri. 


Sebenarnya gerbang antar dimensi astral banyak terdapat dimana saja, dan terbuka kapan saja, tapi jarang ada yang mengetahuinya, kecuali kita memiliki ilmu spiritual yang tinggi. 


Apa itu gerbang antar dimensi astral? 


Dalam kehidupan manusia di planet bumi ini, kita tidak tinggal hanya dengan manusia, hewan, tumbuhan saja, tetapi bagi para penekun ilmu spiritual, kita hidup berdampingan dengan alam bawah, jin, setan, dsb, dan juga berdampingan dengan alam atas, para leluhur, nenek moyang yang telah meninggal dan suci, orang orang suci, pada dewa dewi, para bathara bathari, dan seluruh manifestasi TUHAN YME itu sendiri yang memiliki berbagai macam perangkat susunan organisasi administrasi seperti pada manusia yang berguna mengatur seluruh alam semesta. 


Dan gerbang antar dimensi astral itu merupakan pintu/jalan gaib yang tidak semua manusia bisa melihat, tetapi ada sebagian yang mampu merasakannya. 


Gerbang antar dimensi sesungguhnya berada dimana saja, tanpa kita tahu letak dan waktu persisnya, sehingga tanpa kita sadari ada banyak kejadian supranatural, ada orang dewasa atau anak kecil hilang dan baru ketemu 3 hari selanjutnya, dan bahkan sampai detik ini ada yang terperangkat di dunia astral karena tanpa sengaja memasukinya dan tidak dapat kembali ke alam manusia,


 walaupun bisa melihat alam manusia, tetapi di dimensi berbeda, karena mereka tidak mengetahui letak dan waktu terbukanya gerbang gaib tersebut, sehingga tertinggal didalam sana atau hilang selamanya dari dunia manusia ini, dan hanya orang orang tertentu dan atas bimbingan dan petunjuk TUHAN YME, sehingga mampu mengetahui secara persis letak dan waktu dan berapa lama waktu terbukanya gerbang gaib antar dimensi, 


Bagi yang mampu melihatnya bentuknya seperti kelambu tipis, mirip tirai atau mirip kelambu jendela berwarna putih salju,  dan sangat tipis, seperti air atau putihnya awan. Namun memiliki getaran energi yang tinggi, karena ketidak seimbangan energi antar alam manusia dengan alam yang menghubungkannya. 


Gerbang yang menghubungkan 7 lapisan alam bawah manusia, dan menghubungkan 7 lapisan alam atas yang mampu di jangkau dan diberikan izin oleh TUHAN YME, knp saya bilang diberikan izin, sebab saya sendiri tidak tau kapan dan kenapa hanya diberikan izin  manusia terpilih secara spiritual mampu mengakses 7 lapisan atas dan 7 lapisan bawah saja, sisa lapisannya tidak ada yang mampu mengaksesnya kecuali hanyalah para manifestasi TUHAN YME itu sendiri


Selanjutnya kenapa hari yang sangat istimewa, karena gabungan antara hari kanjeng kliwon dan malam 1 suro, sehingga besarnya energi alam semesta dan terbukannya seluruh gerbang antar dimensi dapat kita manfaatkan untuk tujuan baik dan sebagian lagi bagi beberapa orang tujuan jahat, 


di karenakan ketika malam 1 suro, karena seluruh gerbang antar dimensi terbuka lebar, yang jahat jahat memasuki alam manusia begitu pula yang baik baik, seperti para leluhur yang telah suci, para dewa dewi, para bathara bathari dan seluruh sesuwunan atau manifestasi dari TUHAN YME memasuki alam manusia, 


sehingga apapun doa yang kita panjatkan secara tulus iklas kepada TUHAN YME kepada para leluhur, kepada para dewa dewi, para sesuwunan dapat beliau terima dengan baik. Dan ditambah besarnya energi alam semesta pada hari kanjeng kliwon, bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan seluruh cakra pada tubuh kita dan menyerap seluruh energi baik alam semesta yang dapat kita gunakan untuk berhubungan, secara spiritual kepada seluruh penghuni 7 lapis atas dan 7 lapis bawah secara baik. 


Dan kebanyakan tanpa kita pungkiri dan munafikan, di jaman modern ini, kebanyakan yang memanfaatkan adalah untuk keperluan jahat seperti para dukun, para balian jahat, para tokoh spiritual jahat yang ingin mencelakakan korbannya atas permintaan customernya, bahkan tanpa kita sadari dan pungkiri dari keluarga besar terdekat kita pun ada yang ingin kita jatuh, bahkan ingin seluruh keluarga kita dibinasakan, karena ego dan keserakahan. Banyak kejadian seperti ini yang saya temukan dar pengalamaj hidup saya, orang begitu beringasnya, begitu egonya, begitu serakahnya, sehingga bahkan saudara sendiri saling bertikai, ingin membunuh keluarga besar sendiri hanya karena ego dan keserakahan. 


Padahal mereka tidak menyadari kita semua hidup tidak sendiri, selain kita percaya kepada TUHAN YME, Ida sanghyang widhi wasa, tetapi para leluhur kita dan bahkan tanpa kita sadari saudara lahir kita (kanda pat, saudara 4, kakang kawah, getih, adi ari ari, pusar atau di bali disebut anggapati, mrajapati, banaspati, banaspati raja)  ikut menjaga kita dari pengaruh negatif atas 7 lapisan bawah yang terbuka dan ingin mencelakakan kita, dimanapun kita berada , 


dan di hari raya kanjeng kliwon, getaran energi baik tersebut juga melingkupi saudara lahir kita, sehingga di hari ini, kita bisa menangkap getaran energi yang besar untuk meningkatkan kepekaan, meningkatkan seluruh mayor cakra kita dan untuk meningkatkan energi dari saudara lahir kita, agar kita senantiasa selalu di berikan perlindungan dimana pun dan kapan pun kita berada. 


Disamping itu ketika malam satu suro, seluruh lapisan alam astral terbuka yang jahat berada di 7 lapisan bawah masuk kealam manusia,  dan dimanfaatkan dan disuruh oleh orang jahat untuk menyakiti orang lain. 


Tetapi mereka lupa, bahwa 7 lapisan atas juga terbuka sehingga para leluhur, nenek moyang yang telah suci, orang orang suci, para dewa dewi, para sesuwunan dan beberapa manifestasi TUHAN YME,  dapat kita minta bantuan beliau untuk melindungi kita, keluarga dan lingkungan tempat tinggal dan tempat usaha kita, dari pengaruh jahat tersebut, dan jika kita memiliki tingkat spiritual tinggi kita bisa berkomunikasi dan interaksi dengan 7 lapisan bawah maupun 7 lapisan ada dengan mudah, karena gerbang antar dimensi astral terbuka hanya pada 1 malam saja. 


Kesimpulannya 


Hari kanjeng kliwon dan malam satu suro adalah hari baik untuk mengolah bathin dan spiritual kita, untuk meningkatkan cakra utama pada diri kita, meningkatkan kepekaan, meningkatkan energi saudara lahir kita, yang bertujuan untuk melindungi diri kita dimanapun kita berada atas serangan serangan jahat orang lain, bahkan serangan jahat tersebut. 


Dan karena seluruh lapisan astral terbuka, sehingga apapun doa yang kita panjatkan secara tulus, sampai kepada beliau.

Senin, 08 Juli 2024

Wong Jowo/Suku Jawa/Tiyang Jawi/Javanese

 SUKU JAWA 


Suku Jawa (bahasa Jawa: ꦠꦶꦪꦁꦗꦮꦶ, translit. Tiyang Jawi (krama); bahasa Jawa: ꦮꦺꦴꦁꦗꦮ, translit. Wong Jawa (ngoko) adalah suku bangsa Austronesia terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2010, setidaknya 40,22% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain itu, suku Jawa ada pula yang berada di negara Kaledonia Baru dan Suriname, karena pada masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja. Saat ini, suku Jawa di Suriname menjadi salah satu minoritas di sana dan dikenal sebagai Jawa Suriname. Ada juga sejumlah besar suku Jawa di sebagian besar provinsi di Indonesia, Malaydesh, Singapura, Arab Saudi, dan Belanda.


Mayoritas orang Jawa adalah umat Islam, dengan beberapa minoritas yaitu Kristen, Kejawen, Hindu, dan Buddha. Meskipun demikian, peradaban orang Jawa telah dipengaruhi oleh lebih dari seribu tahun interaksi antara budaya Kejawen dan Hindu-Buddha, dan pengaruh ini masih terlihat dalam sejarah, budaya, tradisi, dan bentuk kesenian Jawa. Dengan populasi global yang cukup besar, suku Jawa menjadi kelompok etnis terbesar kelima di antara umat Islam/etnis mayoritas Islam di seluruh dunia, setelah bangsa Arab, Bengali,Punjabi. dan bangsa Turki. Suku Jawa memiliki beberapa sub-suku, yakni Banyumasan, Cirebon, Osing, Samin, Tengger, Jawa Merauke, dan Jawa Suriname.


Masyarakat Jawa adalah perpaduan antara orang Austroasiatik berbaur / interbreeding dengan orang Austronesia yang datang kemudian. Setelah interaksi yang cukup lama dengan orang Austronesia masyarakat awal yang mendiami Pulau Jawa mulai mengadopsi bahasa Austronesia sebagai bahasa utama, sehingga mereka memiliki sekitar 20–30% gen Austronesia dan 50-60% gen Austroasiatik.


Perpaduan genetik masyarakat di Jawa juga sangat kompleks, baik itu masyarakat pesisir maupun di daerah pegunungan. Bentuk wajah masyarakat Jawa juga dominan dipengaruhi oleh Orang Austroasiatik (Seperti Orang Kamboja dan Vietnam bagian selatan).


Kemungkinan mengapa masyarakat yang mendiami pulau Jawa awal mula mulai mengadopsi Bahasa Austronesia adalah menyesuaikan diri di dalam globalisasi, perdagangan maupun pertukaran budaya dan teknologi di masanya, yang kemungkinan para penutur Bahasa Austronesia mempunyai pengaruh yang sangat besar pada masa itu.


Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di Jakarta, Sumatra, dan Suriname. Pengaruh budaya Jawa juga tersebar di luar Jawa, contohnya wayang kulit, keris, batik, dan gamelan. Di Malaydesh dan Filipina dikenal istilah keris karena pengaruh Majapahit.

LSM Kampung Halaman dari Yogyakarta yang menggunakan wayang remaja adalah LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari AS tahun 2011. Gamelan Jawa menjadi mata kuliah di Universitas Victoria Wellington, Selandia Baru. Gamelan Jawa rutin digelar di AS dan Eropa atas permintaan warga AS dan Eropa. Sastra Jawa Nagarakretagama menjadi satu-satunya karya sastra Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Memori Dunia. Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara, Universitas Nasional Singapura, John N. Miksic, jangkauan kekuasaan Majapahit bahkan meliputi Sumatra dan Singapura bahkan Thailand Selatan yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung, dan seni. Budaya Jawa termasuk unik karena bahasa Jawa mempunyai tingkat tutur yakni ngoko, madya, dan krama.


BAHASA JAWA YANG SULIT 


Bahasa Jawa merupakan bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh masyarakat Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa. Bahasa ini dikenal mempunyai jumlah besar kata serapan dari bahasa Sanskerta, terutama ditemukan dalam sastra Jawa. Ini karena sejarah panjang pengaruh Hindu dan Buddha di Jawa.


Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 28% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 22% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya mayoritas menggunakan bahasa Jawa saja.


Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosakata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.


Pada abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-20, bahasa Jawa aktif ditulis menggunakan aksara Jawa terutama dalam sastra maupun tulisan sehari-hari masyarakat Jawa sebelum fungsinya berangsur-angsur tergantikan dengan huruf Latin. Aksara ini masih diajarkan di DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sebagai bagian dari muatan lokal, namun dengan penerapan yang terbatas dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas orang Jawa menganut agama Islam (sekitar 96%). Masyarakat Muslim Jawa umumnya dikategorikan ke dalam dua kultur, yaitu kaum Santri dan Abangan. Kaum santri mengamalkan ajaran agama sesuai dengan syariat Islam, sedangkan kaum abangan walaupun menganut Islam namun dalam praktiknya masih terpengaruh Kejawen yang kuat. Orang Jawa juga ada yang menganut agama Kristen (sekitar 3%), baik Protestan maupun Katolik. Sekitar 1% orang Jawa lainnya juga menganut agama Hindu, Buddha, maupun kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai Kejawen. Kantong masyarakat Jawa Hindu masih ditemukan di kawasan pegunungan Bromo Tengger Semeru, sedangkan kantong masyarakat Jawa Buddha ada di desa Kalimanggis, Temanggung.


Jika ada kesalahan pada pembahasan ini, mohon berikan kritikan ke saya, akan saya perbaiki 🙏


Silahkan yang ingin request pembahasan , bisa langsung Personal Message saya.


Jangan lupa follow saya untuk mendapatkan informasi unik berikutnya ya .


#Jawa #MajaPahit #FaktaSejarah #NOMALAYDESH


Minggu, 07 Juli 2024

MR Sigit W & Ratih Sekarningrum Chici































 

IBU SOED Pencipta lagu Nasional

 WAJIB SAHABAT SHARE SUPAYA KIDZ ZAMAN NOW TAHU😁😁


19 FAKTA MENARIK IBU SOED:


1. Nama Asli: 

Ibu Soed lahir dengan nama Saridjah Niung pada 26 Maret 1908 di Sukabumi, Jawa Barat, Hindia Belanda.


2. Pencipta Lagu Anak-Anak: 

Ibu Soed dikenal luas sebagai pencipta lagu anak-anak yang sangat populer di kalangan pendidikan Taman Kanak-kanak di Indonesia.


3. Pendidikan Musik: 

Ibu Soed menempuh pendidikan seni suara dan musik di Hoogere Kweek School Bandung.


4. Karier Pengajaran: 

Ibu Soed bekerja sebagai staf pengajar di beberapa Hollandsch-Inlandsche School (HIS), termasuk di Petojo, Jalan Kartini, dan Arjuna.


5. Multitalenta: 

Selain menjadi pemusik dan guru musik, Ibu Soed juga merupakan penyiar radio, dramawan, dan seniman batik.


6. Kehidupan dan Warisan: 

Ibu Soed meninggal pada 26 Mei 1993 di Jakarta pada usia 85 tahun dan dimakamkan di Bandung Barat, Jawa Barat. Warisannya dalam dunia musik dan pendidikan anak-anak terus dikenang hingga kini.


7. Belajar Musik dari Ayah Angkat: 

Kemahiran Ibu Soed dalam bermain biola sebagian besar dipelajari dari ayah angkatnya, Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer, seorang indo-Belanda dan pensiunan Wakil Ketua Hoogerechtshof di Jakarta.


8 Latar Belakang Keluarga: 

Ibu Soed lahir sebagai putri bungsu dari dua belas bersaudara. Ayah kandungnya, Mohamad Niung, adalah seorang pelaut Bugis yang menetap lama di Sukabumi dan menjadi pengawal J.F. Kramer.


9. Pendidikan Musik: 

Setelah mempelajari seni suara dan biola dari ayah angkatnya, Ibu Soed melanjutkan sekolah di Hoogere Kweek School (HKS) Bandung untuk memperdalam ilmunya di bidang seni suara dan musik.


10. Karier Mengajar: 

Setelah lulus dari HKS, Ibu Soed mengajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), di mana ia mulai mengarang lagu.


11. Asal Usul Nama Ibu Soed:

 Pada tahun 1927, Ibu Soed menikah dengan Raden Mas Bintang Soedibjo dan kemudian dikenal dengan nama panggilan "Ibu Soed," singkatan dari Soedibjo.


12. Inspirasi Lagu Nenek Moyangku: 

Lagu Nenek Moyangku seorang pelaut yang diciptakan oleh Ibu Soed terinspirasi dari ayah kandungnya, Mohamad Niung, yang merupakan pelaut Bugis.


13. Tokoh Musik Tiga Zaman: 

Ibu Soed dikenal sebagai tokoh musik yang berkiprah pada tiga zaman: Belanda, Jepang, dan Indonesia. Karier musiknya dimulai jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, dengan suara pertamanya disiarkan dari radio NIROM Jakarta pada periode 1927-1928.


14. Guru Musik dan Pencipta Lagu Ceria: Setelah menamatkan pendidikan di Hoogere Kweek School-Bandung, Ibu Soed menjadi guru musik di beberapa HIS dan merasa prihatin dengan kurangnya keceriaan anak-anak Indonesia. Ia mulai menciptakan lagu-lagu ceria dan patriotik untuk menghibur dan mengajar mereka dalam Bahasa Indonesia.


15. Penulis Naskah dan Penggiat Sandiwara: Selain mencipta lagu, Ibu Soed juga menulis naskah sandiwara dan mementaskannya. Salah satu karya terkenal adalah Operet Balet Kanak-kanak "Sumi" yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta pada tahun 1955.


16. Peran dalam Organisasi dan Radio: 

Sebagai anggota aktif organisasi Indonesia Muda sejak tahun 1926, Ibu Soed juga membentuk grup Tonil Amatir untuk menggalang dana. Ia berperan dalam berbagai siaran radio sebagai pengasuh siaran anak-anak dari tahun 1927 hingga 1962.


17. Insiden Penggeledahan oleh Pasukan Belanda: 

Pada tahun 1945, rumah Ibu Soed di Jakarta digeledah oleh pasukan Belanda. Tetangganya yang seorang Belanda berhasil meyakinkan mereka bahwa mereka salah sasaran. Meski begitu, Ibu Soed dan pembantunya harus membuang pemancar radio gelap ke dalam sumur untuk menghindari penemuan.


18. Pengiring Lagu Indonesia Raya dan Penghargaan: 

Ibu Soed turut mengiringi lagu Indonesia Raya bersama W.R. Supratman saat pertama kali dikumandangkan pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Ia juga dikenal piawai dalam seni batik dan menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari pemerintah Indonesia serta penghargaan dari MURI.


19.Lagu Populer Abadi: 

Ibu Soed menciptakan banyak lagu yang menjadi populer abadi di Indonesia, seperti "Hai Becak," "Burung Kutilang," "Kupu-kupu," dan "Tik Tik Bunyi Hujan," yang terinspirasi saat genting rumah sewanya bocor. Lagu wajib nasional yang dia ciptakan termasuk "Berkibarlah Benderaku" dan "Tanah Airku." Beberapa lagu lainnya yang juga populer adalah "Nenek Moyang," "Lagu Gembira," "Kereta Apiku," "Lagu Bermain," "Menanam Jagung," "Pergi Belajar," dan "Himne Kemerdekaan."


BOGOR 1 JULI 2024 

DISADUR DARI WIKIPEDIA 

#IBUSOED #SEJARAH


Asam Jawa (Teramarindus Indica)


 

Kegunaan dan Khasiat

Kegunaan dan Khasiat Asam Jawa

Asam Jawa (Tamarindus indica) adalah sejenis pohon yang berasal dari wilayah tropis Asia, termasuk Indonesia. Pohon ini memiliki buah yang disebut asam jawa atau tamarind. Buah asam jawa memiliki rasa asam yang khas dan sering digunakan dalam masakan dan pengobatan tradisional.

Ciri khas buah asam jawa adalah bentuknya yang panjang dan ramping, dengan kulit cokelat tua yang berkerut. Dalam buah tersebut terdapat biji-biji besar yang dikelilingi oleh daging buah yang berwarna cokelat kecokelatan. Rasa asam pada buah asam jawa berasal dari asam tartarat, asam sitrat, dan asam malat yang terdapat di dalamnya.

Buah asam jawa banyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai masakan dan makanan di berbagai negara. Dalam kuliner Indonesia, asam jawa sering digunakan dalam membuat sayur asam, semur, sambal, atau campuran bumbu untuk masakan daging atau ikan. Selain itu, asam jawa juga digunakan sebagai bahan dalam pembuatan minuman segar seperti air asam jawa.




Kandungan Asam Jawa

Buah asam jawa mengandung berbagai senyawa nutrisi dan zat-zat yang memberikan rasa asam khas dan manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa kandungan utama dalam buah asam jawa:

  1. Asam Tartarat

    Asam tartarat adalah komponen utama yang memberikan rasa asam pada buah asam jawa. Asam tartarat merupakan asam organik yang umum ditemukan dalam buah-buahan asam.

  2. Asam Sitrat

    Selain asam tartarat, asam sitrat juga hadir dalam buah asam jawa dan berkontribusi pada rasa asamnya. Asam sitrat adalah asam organik yang sering ditemukan dalam buah-buahan sitrus.

  3. Asam Malat

    Asam malat adalah komponen lain yang menyumbang pada rasa asam pada buah asam jawa. Asam malat juga merupakan asam organik yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran.

  4. Serat

    Buah asam jawa mengandung serat makanan yang penting untuk pencernaan dan kesehatan usus.

  5. Vitamin C

    Asam jawa mengandung vitamin C, yang merupakan antioksidan penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.

  6. Antioksidan

    Buah asam jawa mengandung antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.

  7. Kalsium

    Buah asam jawa mengandung kalsium, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi.

  8. Zat Besi

    Zat besi yang terkandung dalam buah asam jawa membantu dalam pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.

  9. Fosfor

    Fosfor adalah mineral esensial yang berkontribusi pada kesehatan tulang, fungsi saraf, dan metabolisme energi.

Kegunaan Asam Jawa

Asam jawa memiliki beragam kegunaan dalam kuliner, pengobatan tradisional, dan industri. Berikut adalah beberapa kegunaan utama asam jawa:




  1. Kegunaan dalam Kuliner:

    Bahan Masakan: Asam jawa digunakan sebagai bahan masakan untuk memberikan rasa asam pada berbagai hidangan. Misalnya, dalam masakan Indonesia, asam jawa sering digunakan untuk membuat sayur asam, semur, sambal, dan gulai.
    Bumbu dan Marinade: Dalam beberapa resep, asam jawa digunakan sebagai salah satu bumbu atau marinade untuk mengawetkan dan memberikan rasa khas pada makanan.
    Minuman: Buah asam jawa juga digunakan untuk membuat minuman segar, seperti air asam jawa, yang sering disajikan sebagai minuman penyegar.

  2. Kegunaan dalam Pengobatan Tradisional:

    Pencernaan: Dalam pengobatan tradisional, asam jawa sering digunakan untuk membantu pencernaan, meredakan kembung, dan mengatasi masalah pencernaan lainnya.
    Radang: Asam jawa dapat digunakan untuk meredakan gejala radang pada kulit atau bagian tubuh lainnya.

  3. Kegunaan dalam Industri:

    Bahan Pembersih: Ekstrak asam jawa dapat digunakan sebagai bahan pembersih alami untuk menghilangkan noda pada permukaan logam, kaca, atau bahan lainnya.
    Industri Makanan: Asam jawa juga digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri makanan dan minuman untuk memberikan rasa asam pada produk tertentu.

  4. Kegunaan dalam Kecantikan:

    Perawatan Kulit: Beberapa produk kecantikan mengandung asam jawa karena sifat antioksidannya yang membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit.

Khasiat Asam Jawa

Asam jawa memiliki beragam khasiat dan manfaat kesehatan karena kandungannya yang mengandung berbagai nutrisi dan senyawa aktif. Berikut adalah beberapa khasiat asam jawa yang telah dikenal dalam pengobatan tradisional:

  1. Meningkatkan Pencernaan

    Asam jawa memiliki sifat asam yang membantu merangsang produksi enzim pencernaan, sehingga dapat membantu memperbaiki proses pencernaan dan meredakan masalah pencernaan seperti kembung, gas, atau sembelit.

  2. Sumber Antioksidan

    Asam jawa mengandung antioksidan seperti vitamin C, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan dapat berkontribusi pada kesehatan umum.

  3. Mengurangi Kadar Kolesterol

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak asam jawa dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung.

  4. Menurunkan Tekanan Darah

    Asam jawa dapat berperan dalam mengendalikan tekanan darah karena mengandung senyawa seperti flavonoid dan polifenol yang memiliki sifat vasodilator, yaitu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

  5. Meringankan Radang dan Nyeri Sendi

    Kandungan anti-inflamasi dalam asam jawa dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri sendi pada beberapa kondisi seperti arthritis.

  6. Meredakan Batuk dan Pilek

    Asam jawa memiliki sifat ekspektoran, yang berarti dapat membantu mengencerkan dahak dan meredakan batuk. Beberapa pengobatan tradisional menggunakan asam jawa untuk meredakan gejala pilek dan batuk.

  7. Perawatan Kulit

    Dalam perawatan kulit, asam jawa sering digunakan untuk menghilangkan noda hitam atau bintik-bintik pada kulit, dan membantu menyamarkan bekas jerawat.

Waldjinah Queen og Keroncong Genre Singer

 12 FAKTA MENARIK WALDJINAH:


1. Julukan Ratu Keroncong: 

Waldjinah dikenal dengan julukan Ratu keroncong karena kepiawaiannya dalam menyanyikan lagu-lagu keroncong dan langgam Jawa. Suaranya yang khas dan kemampuannya dalam melantunkan genre musik ini membuatnya mendapatkan gelar tersebut.


2. Karier Awal yang Gemilang: 

Waldjinah mengawali kariernya dengan memenangkan kontes menyanyi bertajuk Ratu Kembang Katjang pada tahun 1958. Kemenangan ini membuka jalan bagi perjalanan kariernya di dunia musik keroncong.


3. Bintang Radio Indonesia 1965: 

Selain kontes Ratu Kembang Katjang, Waldjinah juga menjuarai Bintang Radio Indonesia pada tahun 1965, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai penyanyi keroncong papan atas di Indonesia.


4. Karier yang Panjang dan Konsisten: Waldjinah memulai kariernya sejak usia muda dan terus aktif dalam dunia musik hingga usia lanjut. Pada tahun 2013, ia masih tampil bersama Orkes Keroncong Bintang Surakarta, menunjukkan dedikasinya yang luar biasa terhadap musik keroncong.


5. Kehidupan Pribadi: 

Waldjinah menikah dua kali, pertama dengan Soelis Moelyo Boedi Poespopranoto pada tahun 1961 hingga suaminya meninggal pada tahun 1985, dan kedua dengan Hadiyanto pada tahun 1988. Ia memiliki lima anak dari pernikahannya 


6. Asal Usul dan Keluarga: 

Waldjinah lahir di Surabaya pada tanggal 7 November 1945 dari pasangan Sri Hadjid Wirjo Rahardjo dan Kamini. Meskipun lahir di Surabaya, ia kemudian menjadi ikon musik keroncong yang identik dengan kota Surakarta, di mana ia banyak berkarya dan tampil.


7. Album Kompilasi Awal Karier: 

Di awal kariernya, Waldjinah meluncurkan album kompilasi berjudul Elingo Beboyo Margo*pada tahun 1968. Album ini dibuat bersama penyanyi lain, seperti Enny Koesrini dan Sri Rahadjeng. Banyak albumnya diiringi oleh Orkes Keroncong Bintang Surakarta, yang dipimpinnya sendiri.


8. Duet dengan Mus Mulyadi: 

Waldjinah pernah berduet dengan Mus Mulyadi, yang dikenal sebagai "Buaya Keroncong" dari Surabaya. Lagu-lagu seperti Walang Kekek dan Jangkrik Genggong yang dilantunkannya menjadi hits besar dan melambungkan namanya di Indonesia.


9. Membawakan Lagu-lagu karya para maestro: Waldjinah sering melantunkan lagu-lagu ciptaan komposer terkenal seperti Gesang, Andjar Any, dan Ismail Marzuki. Lagu-lagu ini semakin memantapkan posisinya sebagai ikon musik keroncong.


10. Penghargaan Seni 2002: 

Pada tahun 2002, Waldjinah menerima anugerah seni dari Yayasan Musik Hanjaringrat di Surabaya. Penghargaan ini diberikan bersamaan dengan penghargaan untuk komponis Gesang dan para seniman lainnya, mengakui kontribusinya yang luar biasa dalam dunia musik keroncong.


11. Prestasi :

-Juara Festival Ratu Kembang Kacang se-Eks Karesidenan Surabaya (1958)


-Juara Bintang Radio Jenis Keroncong se-Eks Karesidenan Surabaya (1958)


-Ratu Kembang Kacang, dari Perfini dan RRI Surabaya (1958)


-Juara Bintang Radio Jenis Keroncong se-Eks Karesidenan Surabaya (1959)


-Juara Bintang Radio Jenis Keroncong se-Eks Karesidenan Surabaya (1960)


-Juara Harapan Bintang Radio Jenis Keroncong se-Indonesia (1960)


-Juara Bintang Radio Jenis Keroncong se-Eks Karesidenan Surabaya (1965)


-Juara Pertama Bintang Radio Jenis Keroncong se-Indonesia (1965)


-Juara I Bintang Radio se-Indonesia dan Pengabdi Seni Nasional, dari Presiden Soekarno (1965)


12. Diskografi:


Album

Ratu Kembang Katjang (1958)

Walang Kekek (1967)

Elingo Bebaya Marga - album bersama (1968)

Ngelam-Lami (1967)

O Sarinah (1970)

Putri Solo (1965)

Putri Gunung

Irama Senja (1968)

Jula Juli Suroboyo (1968)

Jangkrik Genggong (1968)

Kenyo Bali

Jago Kate (1968)

Mahesa Jenar (1970)

Ayo Ngguyu (1969)

Kethek Ogleng (1970)

Sego Liwet

Kencana Wungu

Kacu Biru

Ojo Sembrono (1968)

Ciu Gambar Manuk

Mete Goreng

Alus Koyo Salju


Lagu Jawa


Yen Ing Tawang

Bengawan Solo

Walang Kekek

Ande Ande Lumut

Rudjak Ulek

Suwe Ora Jamu

Kala Cinta Menggoda

Pipo Londo

Nginang Karo Ngilo

Rondo Kempling


Lagu pop Jawa modern Waldjinah dan Mus Mulyadi


Sakit Gigi

Goyang Semarang

Getuk

Mas Joko

Sentir Lengo Potro

Jowal Jawil


BOGOR 5 JULI 2024 

SUMBER WIKIPEDIA 

#WALDJINAH #KERONCONG


Sabtu, 06 Juli 2024

Gomloh

 21 FAKTA MENARIK GOMBLOH:


1. Nama Asli dan Asal-Usul: 

Gombloh lahir dengan nama Soedjarwoto di Tawangsari, Jombang, pada 12 Juli 1948. Nama belakang 'Soemarsono' ditambahkannya sendiri kemudian, sehingga namanya menjadi Soedjarwoto Soemarsono.


2. Julukan 'Gombloh': 

Semenjak kecil, ia mendapat julukan 'Gombloh', yang sebenarnya berarti 'nggomblohi' atau pura-pura bodoh, Meski memiliki arti yang kurang positif, julukan ini ternyata membawa hoki dalam karier bermusiknya.


3. Lahir di Pengungsian: 

Orangtua Gombloh meninggalkan rumah mereka di Genteng, Surabaya, akibat Agresi Militer Belanda II dan mengungsi ke Jombang. Gombloh lahir di tengah pengungsian tersebut.


4. Latar Belakang Keluarga: 

Gombloh adalah anak ke-4 dari enam bersaudara dalam keluarga Slamet dan Patukha. Ayahnya, Slamet, adalah seorang pedagang kecil yang menjual ayam potong di pasar tradisional, dan sangat berharap agar anak-anaknya dapat bersekolah tinggi untuk kehidupan yang lebih baik.


5. Awal Karier Musik: 

Gombloh membentuk band pertamanya sebagai pemain gitar melodi saat masih duduk di bangku SMP. Pada tahun 1962, bersama empat temannya, ia mendirikan grup musik The Dangerous yang membawakan lagu-lagu The Beatles.


6. Peran Ganda dalam Band: 

Pada tahun 1966, setelah kembali dari Bali, Gombloh juga berperan sebagai pemetik bas untuk membentuk band The Sheeryl.


7. Sukses dengan Lemon Tree's Anno '69': Karier musik Gombloh terus meroket setelah ia sukses membentuk band 'Lemon Tree's anno '69'. Band ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan karier musiknya yang membuatnya semakin dikenal luas.


8. Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi: Gombloh menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 5 Surabaya pada tahun 1970. Ia sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, namun tidak menyelesaikan studinya.


9. Alasan Kuliah di ITS: 

Gombloh sebenarnya tidak pernah berniat kuliah di ITS. Ia melakukannya hanya karena merasa kasihan dengan orang tuanya yang berharap ia memiliki pendidikan tinggi. 


10. Petualangan ke Bali: 

Setelah ayahnya mengetahui kelakuannya yang sering membolos dan menerima surat peringatan dari ITS, Gombloh bereaksi dengan menghilang ke Bali dan bertualang sebagai seniman. Jiwa bebasnya tidak dapat dikekang oleh disiplin dan rutinitas kuliah.


11. Warisan di ITS: 

Meskipun tidak memiliki gelar akademik dari ITS, Gombloh tetap dipandang sebagai sosok yang memberikan jiwa kemanusiaan, kebangsaan, dan kemanusiaan oleh para mahasiswa dan alumni ITS Surabaya hingga kini.


12. Pencipta Lagu Balada Sejati: 

Gombloh dikenal sebagai pencipta lagu balada yang mendalam. Lirik-liriknya puitis dan misterius, sering menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat kecil dengan jujur dan dalam, seperti dalam lagu-lagu Doa Seorang P#lacur, Kilang kilang, dan lainnya.


13. Pengaruh Musik Art Rock: 

Gombloh bergabung dengan grup Lemon Tree's Anno '69 yang beraliran art rock/orchestral rock, dipengaruhi oleh musik ELP dan Genesis. Ini mencerminkan keragaman dan kedalaman musikalitasnya.


14. Tema Nasionalisme: 

Selain tema-tema sosial, Gombloh juga menonjolkan nasionalisme dalam karyanya. Lagu-lagunya seperti Dewa Ruci, Gugur Bunga, dan Indonesia Kami, Indonesiaku, Indonesiamu mencerminkan cintanya pada Indonesia dan semangat patriotisme.


15. Penulis Lagu untuk Penyanyi Lain:

 Gombloh tidak hanya menciptakan lagu untuk dirinya sendiri, tetapi juga menulis lagu untuk penyanyi lain. Contohnya adalah lagu Tangis Kerinduan untuk Djatu Parmawati dan Merah Putih yang dinyanyikan bersama-sama.


16. Perubahan Gaya Musik: 

Meskipun awalnya dikenal dengan lagu-lagu balada yang dalam dan idealis, Gombloh kemudian mengendurkan idealismenya dengan menghadirkan album-album yang lebih berorientasi pop ringan. Meskipun mendapat popularitas yang lebih besar dengan ini, Gombloh tetap mempertahankan kesetiakawanan dan jiwa merdeka yang menjadi ciri khasnya.


17. Kesehatan dan Kebiasaan: 

Gombloh meninggal dunia pada 9 Januari 1988 di Surabaya setelah lama menderita penyakit pada paru-parunya. Kebiasaan merokoknya sulit dihilangkan dan ia sering begadang. Beberapa waktu sebelum meninggal, ia bahkan mengalami pendarahan saat bicara atau bersin.


18.Patung Kenangan: 

Pada tahun 1996, sejumlah seniman Surabaya membentuk Solidaritas Seniman Surabaya untuk menghormati Gombloh sebagai pahlawan seniman kota. Mereka membuat patung Gombloh berbahan perunggu seberat 200 kg yang dipasang di halaman Taman Hiburan Rakyat Surabaya.


19. Penghargaan Anumerta: 

Pada tanggal 30 Maret 2005, Gombloh secara anumerta menerima penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia dari PAPPRI dalam acara puncak Hari Musik Indonesia III di Jakarta. Penghargaan ini diberikan bersama sembilan tokoh musik lainnya.


20. Penelitian Akademis: 

Lagu-lagu karya Gombloh menjadi objek penelitian oleh Martin Hatch, seorang peneliti dari Universitas Cornell. Penelitiannya berjudul "Social Criticsm in the Songs of 1980’s Indonesian Pop Country Singers" dan dipresentasikan dalam seminar musik The Society of Ethnomusicology di Toronto, Kanada pada tahun 2000.


21. ALBUM:


Bersama Lemon Tree's Anno '69


Nadia & Atmospheer (1978)

Mawar Desa (1978)

Kadar Bangsaku (1979)

Kebyar Kebyar (1979)

Pesan Buat Negriku (1980)

Sekar Mayang (1981, berbahasa Jawa)

Terima Kasih Indonesia (1981)

Pesan Buat Kaum Belia (1982)

Berita Cuaca (1982)

Kami Anak Negeri Ini (1983)


Solo karier


Gila (album konser live, 1984)

1/2 Gila (1985)

Semakin Gila (1986)

Apel (1987)

Apa Itu Tidak Edan (1988) 


BOGOR 5 JULI 2024 

SUMBER WIKIPEDIA 

#GOMBLOH

Kisah Calon Arang

 C alon Arang merupakan cerita rakyat yang berkembang di tanah Jawa dan Bali.   Dalam tradisi Jawa , embrio kisah ini tertulis dalam naskah ...