Blog ini dibuat semata mata hanya untuk penyaluran hoby dan persahabatan tidak bermaksud merugikan pihak lain dan ataupun melanggar undang undang, terima kasih atas kunjunganya.
Wikipedia
Hasil penelusuran
Rabu, 18 Agustus 2010
ANAK GIFTED
Anak "Gifted" Tak Sekadar Cerdas
Selasa, 17 Agustus 2010 | 17:56 WIB
SHUTTERSTOCK
TERKAIT:
Kenali Anak Cerdas dan Berbakat Istimewa
Keprihatinan terhadap Nasib Anak Cerdas
Anak Ceriwis Tanda Cerdas?
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa (CI+BI) atau gifted berbeda dengan anak cerdas. Slamet Rahardjo, budayawan sekaligus pemerhati anak gifted menyampaikan bahwa anak gifted memiliki kemampuan abstraksi, analisis, dan kreativitas yang jauh luar biasa dibanding anak cerdas.
Dalam dialog kebudayaannya di acara Malam Peduli Anak Duafa Berbakat, Senin (16/8/2010) malam, di Jakarta, Slamet mencontohkan perbedaan anak gifted dengan anak cerdas. "Secara karakteristik mereka (gifted) sangat waspada. Positifnya, cepat mengetahui ada masalah. Negatifnya, senang mengoreksi. Mereka juga memiliki selera humor yang tinggi. Positifnya, mampu menertawakan diri sendiri. Negatifnya, membuat lelucon dengan mengorbankan orang lain," kata Slamet.
Selain itu, seorang anak cerdas, lanjut Slamet akan menjawab pertanyaan dengan benar. Sementara anak gifted akan mempersoalkan suatu pertanyaan. "Anak cerdas berminat dengan sesuatu, namun anak gifted penasaran akan sesuatu," katanya.
Kemudian, anak cerdas memiliki gagasan yang bagus dan populer sementara anak gifted memiliki gagasan yang konyol, aneh, dan di luar keumuman. "Maka anak gifted seringkali menjadi inisiator," ujar Amril Muhammad, pengajar Cugenang Gifted School, sekolah yang dirancang untuk mengkomodasi kebutuhan anak gifted.
Seorang anak gifted bukanlah anak yang rajin belajar, berbeda dengan anak cerdas. Namun hasil ujian mereka selalu bagus. "Ketika ujian, anak cerdas menjawab soal sesuai yang ditanyakan tapi gifted memperluas konteks jawaban," kata Slamet.
Perbedaan lainnya, anak cerdas menyukai linearitas sementara anak gifted menyukai kompleksitas. Anak cerdas adalah pemerhati yang baik sedangkan anak gifted adalah pengamat yang kritis.
Untuk menguasai materi, anak cerdas membutuhkan 6-8 kali pengulangan sementara gifted hanya butuh 1-2 kali pengulangan. Anak cerdas dapat memahami gagasan orang lain dengan baik sementara gifted membentuk gagasannya sendiri.
Saat anak cerdas menyelesaikan tugas yang diberikan, gifted lebih senang memulai proyeknya sendiri. "Mereka bagus menciptakan sesuatu yang baru," kata Amril.
Kemudian seorang anak gifted, kata Amril, lebih senang bergaul dengan orang dewasa dibanding anak sebaya. Adapun kemampuan anak gifted menurut Amril mencapai 4 kali anak biasa.Mereka memiliki kecerdasan intelektual very superior atau skor IQ di atas 130.
Tingkat kreativitas dan komitmen kerja anak gifted pun luar biasa. Dengan perkembangan motorik yang melebihi anak biasa, gifted memiliki daya serap yang tinggi juga daya lontar yang tinggi.
"Maka mereka cenderung terlihat nakal dan penasaran tinggi, tidak bisa diam," imbuh Amril.
Oleh karena itulah, metode pendidikan bagi anak gifted tidak dapat disamakan dengan anak biasa atau anak cerdas. "Kita memberikan informasi-informasi saja yang dapat mereka akses sendiri," tutur Amril.
Penulis: Icha Rastika | Editor: Tri Wahono
Load
Selasa, 17 Agustus 2010 | 17:56 WIB
SHUTTERSTOCK
TERKAIT:
Kenali Anak Cerdas dan Berbakat Istimewa
Keprihatinan terhadap Nasib Anak Cerdas
Anak Ceriwis Tanda Cerdas?
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa (CI+BI) atau gifted berbeda dengan anak cerdas. Slamet Rahardjo, budayawan sekaligus pemerhati anak gifted menyampaikan bahwa anak gifted memiliki kemampuan abstraksi, analisis, dan kreativitas yang jauh luar biasa dibanding anak cerdas.
Dalam dialog kebudayaannya di acara Malam Peduli Anak Duafa Berbakat, Senin (16/8/2010) malam, di Jakarta, Slamet mencontohkan perbedaan anak gifted dengan anak cerdas. "Secara karakteristik mereka (gifted) sangat waspada. Positifnya, cepat mengetahui ada masalah. Negatifnya, senang mengoreksi. Mereka juga memiliki selera humor yang tinggi. Positifnya, mampu menertawakan diri sendiri. Negatifnya, membuat lelucon dengan mengorbankan orang lain," kata Slamet.
Selain itu, seorang anak cerdas, lanjut Slamet akan menjawab pertanyaan dengan benar. Sementara anak gifted akan mempersoalkan suatu pertanyaan. "Anak cerdas berminat dengan sesuatu, namun anak gifted penasaran akan sesuatu," katanya.
Kemudian, anak cerdas memiliki gagasan yang bagus dan populer sementara anak gifted memiliki gagasan yang konyol, aneh, dan di luar keumuman. "Maka anak gifted seringkali menjadi inisiator," ujar Amril Muhammad, pengajar Cugenang Gifted School, sekolah yang dirancang untuk mengkomodasi kebutuhan anak gifted.
Seorang anak gifted bukanlah anak yang rajin belajar, berbeda dengan anak cerdas. Namun hasil ujian mereka selalu bagus. "Ketika ujian, anak cerdas menjawab soal sesuai yang ditanyakan tapi gifted memperluas konteks jawaban," kata Slamet.
Perbedaan lainnya, anak cerdas menyukai linearitas sementara anak gifted menyukai kompleksitas. Anak cerdas adalah pemerhati yang baik sedangkan anak gifted adalah pengamat yang kritis.
Untuk menguasai materi, anak cerdas membutuhkan 6-8 kali pengulangan sementara gifted hanya butuh 1-2 kali pengulangan. Anak cerdas dapat memahami gagasan orang lain dengan baik sementara gifted membentuk gagasannya sendiri.
Saat anak cerdas menyelesaikan tugas yang diberikan, gifted lebih senang memulai proyeknya sendiri. "Mereka bagus menciptakan sesuatu yang baru," kata Amril.
Kemudian seorang anak gifted, kata Amril, lebih senang bergaul dengan orang dewasa dibanding anak sebaya. Adapun kemampuan anak gifted menurut Amril mencapai 4 kali anak biasa.Mereka memiliki kecerdasan intelektual very superior atau skor IQ di atas 130.
Tingkat kreativitas dan komitmen kerja anak gifted pun luar biasa. Dengan perkembangan motorik yang melebihi anak biasa, gifted memiliki daya serap yang tinggi juga daya lontar yang tinggi.
"Maka mereka cenderung terlihat nakal dan penasaran tinggi, tidak bisa diam," imbuh Amril.
Oleh karena itulah, metode pendidikan bagi anak gifted tidak dapat disamakan dengan anak biasa atau anak cerdas. "Kita memberikan informasi-informasi saja yang dapat mereka akses sendiri," tutur Amril.
Penulis: Icha Rastika | Editor: Tri Wahono
Load
Jumat, 13 Agustus 2010
PENDAKI MAHAMERU
Bocah Lima Tahun Mendaki Mahameru
Kamis, 12 Agustus 2010 | 22:37 WIB
Pendaki gunung,
PAMEKASAN, KOMPAS.com - Seorang murid Taman Kanak-Kanak (TK) berumur 5 tahun di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan pendakian ke puncak Mahameru guna merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65.
Murid TK Nurul Hikmah Pamekasan itu bernama Arya Cahya Mulyana Sugianto, ikut melakukan pendakian bersama kedua orang tuanya Agus Sugianto dan ibunya Tri Yuli Mulyani serta lima pendaki dewasa lainnya yang tergabung dalam tim Ekspedisi Cahaya Ramadhan.
"Kami membaya Arya Cahya Mulyana dalam kegiatan pendakian ke puncak Mahameru dan dijadwal tiba pada hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus nanti, karena atas permintaannya sendiri," kata Agus Sugianto di Pamekasan, Kamis (12/8/2010).
Menurut Agus, pendakian ke puncak gunung yang dilakukan oleh anaknya yang masih berumur 5 tahun itu merupakan pendakian kali ketiga selama ini.
Sebelumnya anak sulungnya itu juga telah melakukan pendakian ke puncak Gunung Welirang yang memiliki ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut, dan Gunung Arjuno (3.339 meter diatas permukaan laut).
"Setelah sampai di puncak nanti kami akan melakukan upacara bendera merah putih, oleh karena itu kami upayanya sampai puncak tepat tanggal 17 Agustus," kata Agus.
Kata Agus, setiap tanggal 30 Desember ia anak dan istrinya selalu berada dipuncak Gunung Welirang, sehingga Arya akhirnya suka melakukan pendakian.
"Tanggal 30 Desember itu hari ulang tahun anak saya, dan itu selalu kami rayakan di puncak gunung," katanya menjelaskan.
Sementara khusus untuk pendakian ke puncak Mahameru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut ini, menurut Agus, merupakan yang pertama kali dilakukan oleh anaknya.
Ia menuturkan, keinginan anaknya Arya mendaki puncak Semiru karena terobsesi pendaki cilik Vinas Valentine Lindri Saputri, asal Tulung Agung yang mampu mendaki gunung Rinjani dan gunung Agung secara berturut-turut pada bulan Juni 1992.
Agus Sugianto lebih lanjut menjelaskan, ada beberapa tujuan melibatkan anaknya yang masih duduk di bangku sekolah TK mengikuti pendakian ke puncak Mahameru.
Selain untuk menyalurkan kesukaannya, juga mendidik anaknya agar lebih dalam merenugi keberadaan alam ciptaan yang Maha Kuasa.
"Kami juga akan mengarahkan Arya berprestasi nantinya dengan menaiki 17 puncak gunung hingga usianya yang ke-7," kata Agus Sugianto.
Arya Cahya Mulyana Sugianto bersama tim pecinta alam di kota itu, berangkat melakukan pendakian ke puncak Mahameru dari monumen Arek Lancor, Kamis malam, dengan upacara pelepasan yang diikuti oleh aktivis pecinta alam di kota itu.
Kamis, 12 Agustus 2010 | 22:37 WIB
Pendaki gunung,
PAMEKASAN, KOMPAS.com - Seorang murid Taman Kanak-Kanak (TK) berumur 5 tahun di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan pendakian ke puncak Mahameru guna merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65.
Murid TK Nurul Hikmah Pamekasan itu bernama Arya Cahya Mulyana Sugianto, ikut melakukan pendakian bersama kedua orang tuanya Agus Sugianto dan ibunya Tri Yuli Mulyani serta lima pendaki dewasa lainnya yang tergabung dalam tim Ekspedisi Cahaya Ramadhan.
"Kami membaya Arya Cahya Mulyana dalam kegiatan pendakian ke puncak Mahameru dan dijadwal tiba pada hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus nanti, karena atas permintaannya sendiri," kata Agus Sugianto di Pamekasan, Kamis (12/8/2010).
Menurut Agus, pendakian ke puncak gunung yang dilakukan oleh anaknya yang masih berumur 5 tahun itu merupakan pendakian kali ketiga selama ini.
Sebelumnya anak sulungnya itu juga telah melakukan pendakian ke puncak Gunung Welirang yang memiliki ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut, dan Gunung Arjuno (3.339 meter diatas permukaan laut).
"Setelah sampai di puncak nanti kami akan melakukan upacara bendera merah putih, oleh karena itu kami upayanya sampai puncak tepat tanggal 17 Agustus," kata Agus.
Kata Agus, setiap tanggal 30 Desember ia anak dan istrinya selalu berada dipuncak Gunung Welirang, sehingga Arya akhirnya suka melakukan pendakian.
"Tanggal 30 Desember itu hari ulang tahun anak saya, dan itu selalu kami rayakan di puncak gunung," katanya menjelaskan.
Sementara khusus untuk pendakian ke puncak Mahameru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut ini, menurut Agus, merupakan yang pertama kali dilakukan oleh anaknya.
Ia menuturkan, keinginan anaknya Arya mendaki puncak Semiru karena terobsesi pendaki cilik Vinas Valentine Lindri Saputri, asal Tulung Agung yang mampu mendaki gunung Rinjani dan gunung Agung secara berturut-turut pada bulan Juni 1992.
Agus Sugianto lebih lanjut menjelaskan, ada beberapa tujuan melibatkan anaknya yang masih duduk di bangku sekolah TK mengikuti pendakian ke puncak Mahameru.
Selain untuk menyalurkan kesukaannya, juga mendidik anaknya agar lebih dalam merenugi keberadaan alam ciptaan yang Maha Kuasa.
"Kami juga akan mengarahkan Arya berprestasi nantinya dengan menaiki 17 puncak gunung hingga usianya yang ke-7," kata Agus Sugianto.
Arya Cahya Mulyana Sugianto bersama tim pecinta alam di kota itu, berangkat melakukan pendakian ke puncak Mahameru dari monumen Arek Lancor, Kamis malam, dengan upacara pelepasan yang diikuti oleh aktivis pecinta alam di kota itu.
JAM RAKSASA MEKKAH
Jam Raksasa Mekkah Berusaha Kalahkan GMT
Rabu, 11 Agustus 2010 | 14:57 WIB
MEKKAH, KOMPAS.com — Selama lebih dari satu abad, sebuah titik di atas sebuah bukit di tenggara London telah diakui sebagai pusat waktu dunia dan titik awal resmi setiap hari baru.
Namun sekarang supremasi Greenwich Mean Time atau lebih dikenal sengan singkatan GMT sedang ditantang oleh sebuah jam raksasa baru yang dibangun di Mekkah, yang diperkirakan akan menjadi acuan waktu bagi sekitar 1,5 miliar warga Muslim dunia dengan menyesuaikan jam tangan mereka segera. Jam itu mulai berdetak Kamis (12/8/2010), saat umat Islam mengawali puasa selama bulan Ramadhan.
Telegraph, Rabu (11/8/2010), melaporkan, jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock Tower yang mendominasi kota suci Islam itu. Ini adalah jantung dari sebuah kompleks luas yang didanai Pemerintah Arab Saudi, di dalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.
Penampilan menara jam raksasa itu sangat mirip dengan dua Menara St Stephen (St Stephen's Tower), yang merupakan tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building. Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam segala segi.
Jam empat wajah itu berdiameter 151 kaki dan akan diterangi dua juta lampu LED serta dilengkapi tulisan berhuruf Arab ukuran besar yang berbunyi, "Dalam nama Allah". Jam akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia (AST), yang tiga jam mendahului GMT. Begitu sebuah puncak berkilauan ditambahkan, berupa bulan sabit untuk melambangkan Islam, tinggi bangunan tersebut akan menjadi hampir 2.000 kaki, yang menjadikannya sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia.
Jam Big Ben, sebagai perbandingan, hanya berdiameter 23 kaki, tinggi menaranya hanya 316 kaki.
Warga Mekkah juga akan diingatkan bahwa sudah waktu untuk berdoa ketika 21.000 lampu hijau dan putih, dapat terlihat dari jarak 18 mil, menyala lima kali sehari.
Para ulama Islam berharap pengaruh jam bisa menjangkau wilayah yang lebih luas, melampaui gurun pasir Arab Saudi, sebagai bagian dari sebuah rencana agar Mekkah dapat meruntuhkan Observatorium Greenwich sebagai "pusat bumi".
Selama 125 tahun terakhir, masyarakat internasional telah menerima bahwa awal setiap hari harus diukur dari meridian utama, yang mewakili bujur 0 derajat, yang melewati Observatorium Greenwich.
Sebuah standar waktu di mana jam-jam lainnya menyesuaikan untuk kebutuhan mengatur perjalanan dan komunikasi global, tetapi dalam dunia Islam, gagasan bahwa itu harus berpusat di London dilihat sebagai anakronisme kolonial.
Seperti Mohammed al-Arkubi, manajer salah satu hotel di kompleks itu, tegaskan, "Menempatkan waktu Mekkah di hadapan Greenwich Mean Time. Itulah tujuannya."
Menurut Yusuf al-Qaradawi, seorang ulama Mesir yang dikenal di seluruh dunia Islam karena acara televisinya yang populer, "Syariah dan Kehidupan", Mekkah memiliki klaim yang lebih besar untuk menjadi meridian utama karena berada "dalam keselarasan sempurna dengan (garis) magnet utara."
Klaim yang menyatakan bahwa kota suci itu merupakan "zona magnet nol" telah meraih dukungan dari sejumlah ilmuwan Arab, seperti Abdel-Baset al-Sayyed dari Pusat Penelitian Nasional Mesir yang mengatakan tidak ada gaya magnet di Mekkah. "Itulah sebabnya jika seseorang melakukan perjalanan ke Mekkah atau tinggal di sana, dia hidup lebih lama, lebih sehat, dan kurang dipengaruhi oleh gravitasi bumi," katanya. "Anda mendapatkan energi."
Namun, ilmuwan Barat telah menentang pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa kutub magnet utara pada kenyataannya berada di garis bujur yang melewati Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, dan Antartika.
Rabu, 11 Agustus 2010 | 14:57 WIB
MEKKAH, KOMPAS.com — Selama lebih dari satu abad, sebuah titik di atas sebuah bukit di tenggara London telah diakui sebagai pusat waktu dunia dan titik awal resmi setiap hari baru.
Namun sekarang supremasi Greenwich Mean Time atau lebih dikenal sengan singkatan GMT sedang ditantang oleh sebuah jam raksasa baru yang dibangun di Mekkah, yang diperkirakan akan menjadi acuan waktu bagi sekitar 1,5 miliar warga Muslim dunia dengan menyesuaikan jam tangan mereka segera. Jam itu mulai berdetak Kamis (12/8/2010), saat umat Islam mengawali puasa selama bulan Ramadhan.
Telegraph, Rabu (11/8/2010), melaporkan, jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock Tower yang mendominasi kota suci Islam itu. Ini adalah jantung dari sebuah kompleks luas yang didanai Pemerintah Arab Saudi, di dalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.
Penampilan menara jam raksasa itu sangat mirip dengan dua Menara St Stephen (St Stephen's Tower), yang merupakan tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building. Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam segala segi.
Jam empat wajah itu berdiameter 151 kaki dan akan diterangi dua juta lampu LED serta dilengkapi tulisan berhuruf Arab ukuran besar yang berbunyi, "Dalam nama Allah". Jam akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia (AST), yang tiga jam mendahului GMT. Begitu sebuah puncak berkilauan ditambahkan, berupa bulan sabit untuk melambangkan Islam, tinggi bangunan tersebut akan menjadi hampir 2.000 kaki, yang menjadikannya sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia.
Jam Big Ben, sebagai perbandingan, hanya berdiameter 23 kaki, tinggi menaranya hanya 316 kaki.
Warga Mekkah juga akan diingatkan bahwa sudah waktu untuk berdoa ketika 21.000 lampu hijau dan putih, dapat terlihat dari jarak 18 mil, menyala lima kali sehari.
Para ulama Islam berharap pengaruh jam bisa menjangkau wilayah yang lebih luas, melampaui gurun pasir Arab Saudi, sebagai bagian dari sebuah rencana agar Mekkah dapat meruntuhkan Observatorium Greenwich sebagai "pusat bumi".
Selama 125 tahun terakhir, masyarakat internasional telah menerima bahwa awal setiap hari harus diukur dari meridian utama, yang mewakili bujur 0 derajat, yang melewati Observatorium Greenwich.
Sebuah standar waktu di mana jam-jam lainnya menyesuaikan untuk kebutuhan mengatur perjalanan dan komunikasi global, tetapi dalam dunia Islam, gagasan bahwa itu harus berpusat di London dilihat sebagai anakronisme kolonial.
Seperti Mohammed al-Arkubi, manajer salah satu hotel di kompleks itu, tegaskan, "Menempatkan waktu Mekkah di hadapan Greenwich Mean Time. Itulah tujuannya."
Menurut Yusuf al-Qaradawi, seorang ulama Mesir yang dikenal di seluruh dunia Islam karena acara televisinya yang populer, "Syariah dan Kehidupan", Mekkah memiliki klaim yang lebih besar untuk menjadi meridian utama karena berada "dalam keselarasan sempurna dengan (garis) magnet utara."
Klaim yang menyatakan bahwa kota suci itu merupakan "zona magnet nol" telah meraih dukungan dari sejumlah ilmuwan Arab, seperti Abdel-Baset al-Sayyed dari Pusat Penelitian Nasional Mesir yang mengatakan tidak ada gaya magnet di Mekkah. "Itulah sebabnya jika seseorang melakukan perjalanan ke Mekkah atau tinggal di sana, dia hidup lebih lama, lebih sehat, dan kurang dipengaruhi oleh gravitasi bumi," katanya. "Anda mendapatkan energi."
Namun, ilmuwan Barat telah menentang pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa kutub magnet utara pada kenyataannya berada di garis bujur yang melewati Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, dan Antartika.
Kamis, 12 Agustus 2010
Kategori:Desa di Kabupaten Magetan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(200 sebelumnya) (200 selanjutnya)
Artikel dalam kategori "Desa di Kabupaten Magetan"
Kategori ini memiliki 200 halaman, dari total 233. A
Alastuwo, Poncol, Magetan
B
Baleasri, Magetan, Magetan
Balegondo, Ngariboyo, Magetan
Balerejo, Kawedanan, Magetan
Baluk, Karangrejo, Magetan
Bandar, Sukomoro, Magetan
Bangsri, Ngariboyo, Magetan
Bangunasri, Barat, Magetan
Banjarejo, Barat, Magetan
Banjarejo, Kawedanan, Magetan
Banjarejo, Panekan, Magetan
Banjarpanjang, Kawedanan, Magetan
Banyudono, Ngariboyo, Magetan
Baron, Magetan, Magetan
Bayem Taman, Kartoharjo, Magetan
Bayem Wetan, Kartoharjo, Magetan
Bedagung, Panekan, Magetan
Belotan, Bendo, Magetan
Bendo, Bendo, Magetan
Bibis, Sukomoro, Magetan
Blaran, Barat, Magetan
Bogem, Karas, Magetan
Bogem, Kawedanan, Magetan
Bogoarum, Plaosan, Magetan
Bogorejo, Barat, Magetan
Botok, Karas, Magetan
Bulak, Bendo, Magetan
Bulu, Sukomoro, Magetan
Bulugledeg, Bendo, Magetan
Bulugunung, Plaosan, Magetan
Buluharjo, Plaosan, Magetan
Bulukerto, Magetan, Magetan
Bungkuk, Parang, Magetan
C
Campursari, Magetan, Magetan
Candirejo, Magetan, Magetan
Carikan, Bendo, Magetan
Cepoko, Panekan, Magetan
Cileng, Poncol, Magetan
D
Dadi, Plaosan, Magetan
Driyorejo, Nguntoronadi, Magetan
Dukuh, Bendo, Magetan
Dukuh, Lembeyan, Magetan
Durenan, Plaosan, Magetan
Duwet, Bendo, Magetan
Duyung, Nguntoronadi, Magetan
G
Garon, Kawedanan, Magetan
Gebyok, Karangrejo, Magetan
Genengan, Kawedanan, Magetan
Genilangit, Poncol, Magetan
Geplak, Karas, Magetan
Getasanyar, Plaosan, Magetan
Ginuk, Karas, Magetan
Giripurno, Kawedanan, Magetan
Gondang, Karangrejo, Magetan
Gonggang, Poncol, Magetan
Goranggareng Taji, Nguntoronadi, Magetan
Grabahan, Karangrejo, Magetan
Gulun, Maospati, Magetan
Gunungan, Kartoharjo, Magetan
J
Jabung, Panekan, Magetan
Jajar, Kartoharjo, Magetan
Jambangan, Kawedanan, Magetan
Janggan, Poncol, Magetan
Jeruk, Kartoharjo, Magetan
Jokerto, Parang, Magetan
Jomblang, Takeran, Magetan
Jonggrang, Barat, Magetan J samb.
Jungke, Karas, Magetan
K
Kalang, Magetan, Magetan
Kalangketi, Sukomoro, Magetan
Kapuhrejo, Takeran, Magetan
Karangmojo, Kartoharjo, Magetan
Karangrejo, Karangrejo, Magetan
Karangrejo, Kawedanan, Magetan
Karangsono, Barat, Magetan
Karas, Karas, Magetan
Kartoharjo, Kartoharjo, Magetan
Kauman, Karangrejo, Magetan
Kawedanan, Kawedanan, Magetan
Kebonagung, Magetan, Magetan
Kediren, Lembeyan, Magetan
Kedungguwo, Sukomoro, Magetan
Kedungpanji, Lembeyan, Magetan
Kembangan, Sukomoro, Magetan
Kenongomulyo, Nguntoronadi, Magetan
Kentangan, Sukomoro, Magetan
Kepolorejo, Magetan, Magetan
Kerang, Takeran, Magetan
Kerik, Takeran, Magetan
Kinandang, Bendo, Magetan
Kiringan, Nguntoronadi, Magetan
Klagen Gambiran, Maospati, Magetan
Klagen, Barat, Magetan
Kleco, Bendo, Magetan
Kledokan, Bendo, Magetan
Klurahan, Kartoharjo, Magetan
Krajan, Parang, Magetan
Kraton, Maospati, Magetan
Krowe, Lembeyan, Magetan
Kuwon, Karas, Magetan
Kuwonharjo, Takeran, Magetan
L
Lemahbang, Bendo, Magetan
Lembeyan Kulon, Lembeyan, Magetan
Lembeyan, Lembeyan, Magetan
M
Madigondo, Ngariboyo, Magetan
Madigondo, Takeran, Magetan
Magetan, Magetan, Magetan
Majorejo, Kawedanan, Magetan
Malang, Maospati, Magetan
Mangkujayan, Magetan, Magetan
Mangunrejo, Kawedanan, Magetan
Manisrejo, Karangrejo, Magetan
Manjung, Barat, Magetan
Manjung, Panekan, Magetan
Mantren, Karangrejo, Magetan
Maospati, Maospati, Magetan
Maron, Karangrejo, Magetan
Mategal, Parang, Magetan
Milangasri, Panekan, Magetan
Mojopurno, Ngariboyo, Magetan
Mojorejo, Kawedanan, Magetan
Mrahu, Kartoharjo, Magetan
Mranggen, Maospati, Magetan
N
Ngadirejo, Kawedanan, Magetan
Ngaglik, Parang, Magetan
Ngancar, Plaosan, Magetan
Ngariboyo, Ngariboyo, Magetan
Ngelang, Kartoharjo, Magetan
Ngentep, Kawedanan, Magetan
Ngiliran, Panekan, Magetan
Nglopang, Parang, Magetan
Ngrini, Ngariboyo, Magetan
Ngujung, Maospati, Magetan
Nguntoronadi, Nguntoronadi, Magetan N samb.
Ngunut, Kawedanan, Magetan
Ngunut, Parang, Magetan
Nguri, Lembeyan, Magetan
Nitikan, Plaosan, Magetan
P
Pacalan, Plaosan, Magetan
Pandeyan, Maospati, Magetan
Panekan, Panekan, Magetan
Panggung, Barat, Magetan
Patihan, Karangrejo, Magetan
Pelem, Karangrejo, Magetan
Pendem, Ngariboyo, Magetan
Pesu, Maospati, Magetan
Petungrejo, Nguntoronadi, Magetan
Pingkuk, Bendo, Magetan
Plangkrongan, Poncol, Magetan
Plaosan, Plaosan, Magetan
Plumpung, Plaosan, Magetan
Pojok, Nguntoronadi, Magetan
Pojoksari, Sukomoro, Magetan
Poncol, Kartoharjo, Magetan
Poncol, Poncol, Magetan
Pragak, Parang, Magetan
Prampelan, Karangrejo, Magetan
Puntukdoro, Plaosan, Magetan
Pupus, Lembeyan, Magetan
Purwodadi, Barat, Magetan
Purworejo, Nguntoronadi, Magetan
Purwosari, Magetan, Magetan
R
Randugede, Plaosan, Magetan
Rejomulyo, Kartoharjo, Magetan
Rejomulyo, Panekan, Magetan
Rejosari, Kawedanan, Magetan
Ringinagung, Magetan, Magetan
Ronowijayan, Maospati, Magetan
S
Sambirembe, Karangrejo, Magetan
Sambirobyong, Magetan, Magetan
Sampung, Kawedanan, Magetan
Sarangan, Plaosan, Magetan
Sawojajar, Takeran, Magetan
Sayutan, Parang, Magetan
Selopanggung, Ngariboyo, Magetan
Selorejo, Kawedanan, Magetan
Selosari, Magetan, Magetan
Selotinatah, Ngariboyo, Magetan
Sempol, Maospati, Magetan
Sendangagung, Plaosan, Magetan
Setren, Bendo, Magetan
Sidokerto, Panekan, Magetan
Sidomukti, Plaosan, Magetan
Sidomulyo, Plaosan, Magetan
Sidorejo, Plaosan, Magetan
Sidowayah, Panekan, Magetan
Simbatan, Takeran, Magetan
Sobontoro, Karas, Magetan
Soco, Bendo, Magetan
Sombo, Poncol, Magetan
Sugihrejo, Kawedanan, Magetan
Sugihwaras, Maospati, Magetan
Sukomoro, Sukomoro, Magetan
Sukowidi, Kartoharjo, Magetan
Sukowidi, Nguntoronadi, Magetan
Sukowidi, Panekan, Magetan
Sukowinangun, Magetan, Magetan
Sumberagung, Plaosan, Magetan
Sumberdodol, Panekan, Magetan
Sumberdukun, Ngariboyo, Magetan
(200 sebelumnya) (200 selanjutnya)
Kategori: Desa di Jawa Timur | Kabupaten Magetan | Desa menurut kabupaten dan kota di Indonesia
Fitur baru
Masuk log / buat akun
Kategori
Diskusi
Baca
Sunting
Versi terdahulu
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Cetak/ekspor
Kotak peralatan
Halaman ini terakhir diubah pada 14:31, 12 April 2009.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(200 sebelumnya) (200 selanjutnya)
Artikel dalam kategori "Desa di Kabupaten Magetan"
Kategori ini memiliki 200 halaman, dari total 233. A
Alastuwo, Poncol, Magetan
B
Baleasri, Magetan, Magetan
Balegondo, Ngariboyo, Magetan
Balerejo, Kawedanan, Magetan
Baluk, Karangrejo, Magetan
Bandar, Sukomoro, Magetan
Bangsri, Ngariboyo, Magetan
Bangunasri, Barat, Magetan
Banjarejo, Barat, Magetan
Banjarejo, Kawedanan, Magetan
Banjarejo, Panekan, Magetan
Banjarpanjang, Kawedanan, Magetan
Banyudono, Ngariboyo, Magetan
Baron, Magetan, Magetan
Bayem Taman, Kartoharjo, Magetan
Bayem Wetan, Kartoharjo, Magetan
Bedagung, Panekan, Magetan
Belotan, Bendo, Magetan
Bendo, Bendo, Magetan
Bibis, Sukomoro, Magetan
Blaran, Barat, Magetan
Bogem, Karas, Magetan
Bogem, Kawedanan, Magetan
Bogoarum, Plaosan, Magetan
Bogorejo, Barat, Magetan
Botok, Karas, Magetan
Bulak, Bendo, Magetan
Bulu, Sukomoro, Magetan
Bulugledeg, Bendo, Magetan
Bulugunung, Plaosan, Magetan
Buluharjo, Plaosan, Magetan
Bulukerto, Magetan, Magetan
Bungkuk, Parang, Magetan
C
Campursari, Magetan, Magetan
Candirejo, Magetan, Magetan
Carikan, Bendo, Magetan
Cepoko, Panekan, Magetan
Cileng, Poncol, Magetan
D
Dadi, Plaosan, Magetan
Driyorejo, Nguntoronadi, Magetan
Dukuh, Bendo, Magetan
Dukuh, Lembeyan, Magetan
Durenan, Plaosan, Magetan
Duwet, Bendo, Magetan
Duyung, Nguntoronadi, Magetan
G
Garon, Kawedanan, Magetan
Gebyok, Karangrejo, Magetan
Genengan, Kawedanan, Magetan
Genilangit, Poncol, Magetan
Geplak, Karas, Magetan
Getasanyar, Plaosan, Magetan
Ginuk, Karas, Magetan
Giripurno, Kawedanan, Magetan
Gondang, Karangrejo, Magetan
Gonggang, Poncol, Magetan
Goranggareng Taji, Nguntoronadi, Magetan
Grabahan, Karangrejo, Magetan
Gulun, Maospati, Magetan
Gunungan, Kartoharjo, Magetan
J
Jabung, Panekan, Magetan
Jajar, Kartoharjo, Magetan
Jambangan, Kawedanan, Magetan
Janggan, Poncol, Magetan
Jeruk, Kartoharjo, Magetan
Jokerto, Parang, Magetan
Jomblang, Takeran, Magetan
Jonggrang, Barat, Magetan J samb.
Jungke, Karas, Magetan
K
Kalang, Magetan, Magetan
Kalangketi, Sukomoro, Magetan
Kapuhrejo, Takeran, Magetan
Karangmojo, Kartoharjo, Magetan
Karangrejo, Karangrejo, Magetan
Karangrejo, Kawedanan, Magetan
Karangsono, Barat, Magetan
Karas, Karas, Magetan
Kartoharjo, Kartoharjo, Magetan
Kauman, Karangrejo, Magetan
Kawedanan, Kawedanan, Magetan
Kebonagung, Magetan, Magetan
Kediren, Lembeyan, Magetan
Kedungguwo, Sukomoro, Magetan
Kedungpanji, Lembeyan, Magetan
Kembangan, Sukomoro, Magetan
Kenongomulyo, Nguntoronadi, Magetan
Kentangan, Sukomoro, Magetan
Kepolorejo, Magetan, Magetan
Kerang, Takeran, Magetan
Kerik, Takeran, Magetan
Kinandang, Bendo, Magetan
Kiringan, Nguntoronadi, Magetan
Klagen Gambiran, Maospati, Magetan
Klagen, Barat, Magetan
Kleco, Bendo, Magetan
Kledokan, Bendo, Magetan
Klurahan, Kartoharjo, Magetan
Krajan, Parang, Magetan
Kraton, Maospati, Magetan
Krowe, Lembeyan, Magetan
Kuwon, Karas, Magetan
Kuwonharjo, Takeran, Magetan
L
Lemahbang, Bendo, Magetan
Lembeyan Kulon, Lembeyan, Magetan
Lembeyan, Lembeyan, Magetan
M
Madigondo, Ngariboyo, Magetan
Madigondo, Takeran, Magetan
Magetan, Magetan, Magetan
Majorejo, Kawedanan, Magetan
Malang, Maospati, Magetan
Mangkujayan, Magetan, Magetan
Mangunrejo, Kawedanan, Magetan
Manisrejo, Karangrejo, Magetan
Manjung, Barat, Magetan
Manjung, Panekan, Magetan
Mantren, Karangrejo, Magetan
Maospati, Maospati, Magetan
Maron, Karangrejo, Magetan
Mategal, Parang, Magetan
Milangasri, Panekan, Magetan
Mojopurno, Ngariboyo, Magetan
Mojorejo, Kawedanan, Magetan
Mrahu, Kartoharjo, Magetan
Mranggen, Maospati, Magetan
N
Ngadirejo, Kawedanan, Magetan
Ngaglik, Parang, Magetan
Ngancar, Plaosan, Magetan
Ngariboyo, Ngariboyo, Magetan
Ngelang, Kartoharjo, Magetan
Ngentep, Kawedanan, Magetan
Ngiliran, Panekan, Magetan
Nglopang, Parang, Magetan
Ngrini, Ngariboyo, Magetan
Ngujung, Maospati, Magetan
Nguntoronadi, Nguntoronadi, Magetan N samb.
Ngunut, Kawedanan, Magetan
Ngunut, Parang, Magetan
Nguri, Lembeyan, Magetan
Nitikan, Plaosan, Magetan
P
Pacalan, Plaosan, Magetan
Pandeyan, Maospati, Magetan
Panekan, Panekan, Magetan
Panggung, Barat, Magetan
Patihan, Karangrejo, Magetan
Pelem, Karangrejo, Magetan
Pendem, Ngariboyo, Magetan
Pesu, Maospati, Magetan
Petungrejo, Nguntoronadi, Magetan
Pingkuk, Bendo, Magetan
Plangkrongan, Poncol, Magetan
Plaosan, Plaosan, Magetan
Plumpung, Plaosan, Magetan
Pojok, Nguntoronadi, Magetan
Pojoksari, Sukomoro, Magetan
Poncol, Kartoharjo, Magetan
Poncol, Poncol, Magetan
Pragak, Parang, Magetan
Prampelan, Karangrejo, Magetan
Puntukdoro, Plaosan, Magetan
Pupus, Lembeyan, Magetan
Purwodadi, Barat, Magetan
Purworejo, Nguntoronadi, Magetan
Purwosari, Magetan, Magetan
R
Randugede, Plaosan, Magetan
Rejomulyo, Kartoharjo, Magetan
Rejomulyo, Panekan, Magetan
Rejosari, Kawedanan, Magetan
Ringinagung, Magetan, Magetan
Ronowijayan, Maospati, Magetan
S
Sambirembe, Karangrejo, Magetan
Sambirobyong, Magetan, Magetan
Sampung, Kawedanan, Magetan
Sarangan, Plaosan, Magetan
Sawojajar, Takeran, Magetan
Sayutan, Parang, Magetan
Selopanggung, Ngariboyo, Magetan
Selorejo, Kawedanan, Magetan
Selosari, Magetan, Magetan
Selotinatah, Ngariboyo, Magetan
Sempol, Maospati, Magetan
Sendangagung, Plaosan, Magetan
Setren, Bendo, Magetan
Sidokerto, Panekan, Magetan
Sidomukti, Plaosan, Magetan
Sidomulyo, Plaosan, Magetan
Sidorejo, Plaosan, Magetan
Sidowayah, Panekan, Magetan
Simbatan, Takeran, Magetan
Sobontoro, Karas, Magetan
Soco, Bendo, Magetan
Sombo, Poncol, Magetan
Sugihrejo, Kawedanan, Magetan
Sugihwaras, Maospati, Magetan
Sukomoro, Sukomoro, Magetan
Sukowidi, Kartoharjo, Magetan
Sukowidi, Nguntoronadi, Magetan
Sukowidi, Panekan, Magetan
Sukowinangun, Magetan, Magetan
Sumberagung, Plaosan, Magetan
Sumberdodol, Panekan, Magetan
Sumberdukun, Ngariboyo, Magetan
(200 sebelumnya) (200 selanjutnya)
Kategori: Desa di Jawa Timur | Kabupaten Magetan | Desa menurut kabupaten dan kota di Indonesia
Fitur baru
Masuk log / buat akun
Kategori
Diskusi
Baca
Sunting
Versi terdahulu
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Cetak/ekspor
Kotak peralatan
Halaman ini terakhir diubah pada 14:31, 12 April 2009.
Misteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad - Pendapat Alhabib
Misteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad - Pendapat AlhabibMisteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad
The floating rock miracle
(read in English)
Islamic Greeting Cards
Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.
Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?
Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio). Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas.
Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang (lihat juga komentar dari orang-orang yang tinggal di wilyah ini dari artikel berbahasa inggris: the mistery of floating rock di sini). Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.
Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:
Ada juga referensi mengenai batu terbang ini di flickr
Beberapa keraguan lain mengenai cerita batu terbang
Gambar batu terbang tersebut 'too good to be true', terlalu aneh untuk dipercaya. Ia melayang, ia terletak di tempat terbuka, dan dekat perumahan (lihat foto mobil, rumah, kabel listrik). Artinya, banyak orang akan menyaksikannya jika itu benar. Berita dari mulut ke mulut akan mengundang banyak orang, kru televisi, koran, dan radio tentu akan meliput dan menerbitkan gambar dan cerita batu terbang tersebut. Namun kenyataannya? Hanya ada satu jenis foto dengan keterangan samar tentang apa dan di mana batu tersebut.
Cerita tentang batu yang ingin terbang mengikuti nabi Muhammad juga kurang jelas asal-usul dan sandaran haditsnya. Adakah hadits shahih atau sumber terpercaya lainnya tentang peristiwa ini? Jika ada yang tahu, mohon saya diberitahu melalui formulir komentar di bawah.
Sebagian orang menunjuk kepada bagian bawah dari gambar batu melayang, di bawah batu, di dalam bayangan. Mereka melihat dalam gambar yang lebih besar, berresolusi lebih tinggi, adanya tanda-tanda manipulasi. Ada yang dihapus pada bagian tersebut.
Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj?
Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam, sepertinya tidak. (Lihat juga Gambar adanya gua di bawah batu ini.)
Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.
Jangankan cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap menyebarkan foto-foto tersebut? Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.
Semoga halaman ini bermanfaat untuk kebenaran.
Mengapa ada cerita tentang batu terbang di Yerusalem ini? Silakan baca lebih jauh tentang Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad di bawah Masjid Kubah Emas ini.
>> Kembali ke Mengkritisi gambar-gambar kebesaran Allah
.
Komentar
The floating rock miracle
(read in English)
Islamic Greeting Cards
Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.
Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?
Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio). Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas.
Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang (lihat juga komentar dari orang-orang yang tinggal di wilyah ini dari artikel berbahasa inggris: the mistery of floating rock di sini). Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.
Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:
Ada juga referensi mengenai batu terbang ini di flickr
Beberapa keraguan lain mengenai cerita batu terbang
Gambar batu terbang tersebut 'too good to be true', terlalu aneh untuk dipercaya. Ia melayang, ia terletak di tempat terbuka, dan dekat perumahan (lihat foto mobil, rumah, kabel listrik). Artinya, banyak orang akan menyaksikannya jika itu benar. Berita dari mulut ke mulut akan mengundang banyak orang, kru televisi, koran, dan radio tentu akan meliput dan menerbitkan gambar dan cerita batu terbang tersebut. Namun kenyataannya? Hanya ada satu jenis foto dengan keterangan samar tentang apa dan di mana batu tersebut.
Cerita tentang batu yang ingin terbang mengikuti nabi Muhammad juga kurang jelas asal-usul dan sandaran haditsnya. Adakah hadits shahih atau sumber terpercaya lainnya tentang peristiwa ini? Jika ada yang tahu, mohon saya diberitahu melalui formulir komentar di bawah.
Sebagian orang menunjuk kepada bagian bawah dari gambar batu melayang, di bawah batu, di dalam bayangan. Mereka melihat dalam gambar yang lebih besar, berresolusi lebih tinggi, adanya tanda-tanda manipulasi. Ada yang dihapus pada bagian tersebut.
Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj?
Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam, sepertinya tidak. (Lihat juga Gambar adanya gua di bawah batu ini.)
Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.
Jangankan cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap menyebarkan foto-foto tersebut? Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.
Semoga halaman ini bermanfaat untuk kebenaran.
Mengapa ada cerita tentang batu terbang di Yerusalem ini? Silakan baca lebih jauh tentang Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad di bawah Masjid Kubah Emas ini.
>> Kembali ke Mengkritisi gambar-gambar kebesaran Allah
.
Komentar
Rabu, 07 Juli 2010
DARI PUNCAK GUNUNG
MAHAMERU : “Sebuah Legenda Tersisa – Puncak Abadi Para Dewa”
MAHAMERU : “Sebuah Legenda Tersisa – Puncak Abadi Para DeWA
Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
taken from Wikipedia Indonesia.
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…
Menatap jalan setapak
Bertanya – tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…
taken from Format Masa Depan by Dewa 19.
Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
taken from Wikipedia Indonesia.
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…
Menatap jalan setapak
Bertanya – tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…
taken from Format Masa Depan by Dewa 19.
MAHAMERU : “Sebuah Legenda Tersisa – Puncak Abadi Para DeWA
Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
taken from Wikipedia Indonesia.
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…
Menatap jalan setapak
Bertanya – tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…
taken from Format Masa Depan by Dewa 19.
Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
taken from Wikipedia Indonesia.
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…
Menatap jalan setapak
Bertanya – tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…
taken from Format Masa Depan by Dewa 19.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Telaga Sarangan, Wisata Mempesona di Kaki Gunung Lawu Oleh Anida Etikawati (3 Januari 2011) Hasil ekspedisi ke Telaga Sarangan, 1 Januari 20...
-
Kematian di Tangan Narendro Ludiro Seto PARAMITANakula dan Sadewa menghadap Prabu Salya setelah keduanya mengetahui Salya diangkat sebagai ...