Kategori:Desa di Kabupaten Magetan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(200 sebelumnya) (200 selanjutnya)
Artikel dalam kategori "Desa di Kabupaten Magetan"
Kategori ini memiliki 200 halaman, dari total 233. A
Alastuwo, Poncol, Magetan
B
Baleasri, Magetan, Magetan
Balegondo, Ngariboyo, Magetan
Balerejo, Kawedanan, Magetan
Baluk, Karangrejo, Magetan
Bandar, Sukomoro, Magetan
Bangsri, Ngariboyo, Magetan
Bangunasri, Barat, Magetan
Banjarejo, Barat, Magetan
Banjarejo, Kawedanan, Magetan
Banjarejo, Panekan, Magetan
Banjarpanjang, Kawedanan, Magetan
Banyudono, Ngariboyo, Magetan
Baron, Magetan, Magetan
Bayem Taman, Kartoharjo, Magetan
Bayem Wetan, Kartoharjo, Magetan
Bedagung, Panekan, Magetan
Belotan, Bendo, Magetan
Bendo, Bendo, Magetan
Bibis, Sukomoro, Magetan
Blaran, Barat, Magetan
Bogem, Karas, Magetan
Bogem, Kawedanan, Magetan
Bogoarum, Plaosan, Magetan
Bogorejo, Barat, Magetan
Botok, Karas, Magetan
Bulak, Bendo, Magetan
Bulu, Sukomoro, Magetan
Bulugledeg, Bendo, Magetan
Bulugunung, Plaosan, Magetan
Buluharjo, Plaosan, Magetan
Bulukerto, Magetan, Magetan
Bungkuk, Parang, Magetan
C
Campursari, Magetan, Magetan
Candirejo, Magetan, Magetan
Carikan, Bendo, Magetan
Cepoko, Panekan, Magetan
Cileng, Poncol, Magetan
D
Dadi, Plaosan, Magetan
Driyorejo, Nguntoronadi, Magetan
Dukuh, Bendo, Magetan
Dukuh, Lembeyan, Magetan
Durenan, Plaosan, Magetan
Duwet, Bendo, Magetan
Duyung, Nguntoronadi, Magetan
G
Garon, Kawedanan, Magetan
Gebyok, Karangrejo, Magetan
Genengan, Kawedanan, Magetan
Genilangit, Poncol, Magetan
Geplak, Karas, Magetan
Getasanyar, Plaosan, Magetan
Ginuk, Karas, Magetan
Giripurno, Kawedanan, Magetan
Gondang, Karangrejo, Magetan
Gonggang, Poncol, Magetan
Goranggareng Taji, Nguntoronadi, Magetan
Grabahan, Karangrejo, Magetan
Gulun, Maospati, Magetan
Gunungan, Kartoharjo, Magetan
J
Jabung, Panekan, Magetan
Jajar, Kartoharjo, Magetan
Jambangan, Kawedanan, Magetan
Janggan, Poncol, Magetan
Jeruk, Kartoharjo, Magetan
Jokerto, Parang, Magetan
Jomblang, Takeran, Magetan
Jonggrang, Barat, Magetan J samb.
Jungke, Karas, Magetan
K
Kalang, Magetan, Magetan
Kalangketi, Sukomoro, Magetan
Kapuhrejo, Takeran, Magetan
Karangmojo, Kartoharjo, Magetan
Karangrejo, Karangrejo, Magetan
Karangrejo, Kawedanan, Magetan
Karangsono, Barat, Magetan
Karas, Karas, Magetan
Kartoharjo, Kartoharjo, Magetan
Kauman, Karangrejo, Magetan
Kawedanan, Kawedanan, Magetan
Kebonagung, Magetan, Magetan
Kediren, Lembeyan, Magetan
Kedungguwo, Sukomoro, Magetan
Kedungpanji, Lembeyan, Magetan
Kembangan, Sukomoro, Magetan
Kenongomulyo, Nguntoronadi, Magetan
Kentangan, Sukomoro, Magetan
Kepolorejo, Magetan, Magetan
Kerang, Takeran, Magetan
Kerik, Takeran, Magetan
Kinandang, Bendo, Magetan
Kiringan, Nguntoronadi, Magetan
Klagen Gambiran, Maospati, Magetan
Klagen, Barat, Magetan
Kleco, Bendo, Magetan
Kledokan, Bendo, Magetan
Klurahan, Kartoharjo, Magetan
Krajan, Parang, Magetan
Kraton, Maospati, Magetan
Krowe, Lembeyan, Magetan
Kuwon, Karas, Magetan
Kuwonharjo, Takeran, Magetan
L
Lemahbang, Bendo, Magetan
Lembeyan Kulon, Lembeyan, Magetan
Lembeyan, Lembeyan, Magetan
M
Madigondo, Ngariboyo, Magetan
Madigondo, Takeran, Magetan
Magetan, Magetan, Magetan
Majorejo, Kawedanan, Magetan
Malang, Maospati, Magetan
Mangkujayan, Magetan, Magetan
Mangunrejo, Kawedanan, Magetan
Manisrejo, Karangrejo, Magetan
Manjung, Barat, Magetan
Manjung, Panekan, Magetan
Mantren, Karangrejo, Magetan
Maospati, Maospati, Magetan
Maron, Karangrejo, Magetan
Mategal, Parang, Magetan
Milangasri, Panekan, Magetan
Mojopurno, Ngariboyo, Magetan
Mojorejo, Kawedanan, Magetan
Mrahu, Kartoharjo, Magetan
Mranggen, Maospati, Magetan
N
Ngadirejo, Kawedanan, Magetan
Ngaglik, Parang, Magetan
Ngancar, Plaosan, Magetan
Ngariboyo, Ngariboyo, Magetan
Ngelang, Kartoharjo, Magetan
Ngentep, Kawedanan, Magetan
Ngiliran, Panekan, Magetan
Nglopang, Parang, Magetan
Ngrini, Ngariboyo, Magetan
Ngujung, Maospati, Magetan
Nguntoronadi, Nguntoronadi, Magetan N samb.
Ngunut, Kawedanan, Magetan
Ngunut, Parang, Magetan
Nguri, Lembeyan, Magetan
Nitikan, Plaosan, Magetan
P
Pacalan, Plaosan, Magetan
Pandeyan, Maospati, Magetan
Panekan, Panekan, Magetan
Panggung, Barat, Magetan
Patihan, Karangrejo, Magetan
Pelem, Karangrejo, Magetan
Pendem, Ngariboyo, Magetan
Pesu, Maospati, Magetan
Petungrejo, Nguntoronadi, Magetan
Pingkuk, Bendo, Magetan
Plangkrongan, Poncol, Magetan
Plaosan, Plaosan, Magetan
Plumpung, Plaosan, Magetan
Pojok, Nguntoronadi, Magetan
Pojoksari, Sukomoro, Magetan
Poncol, Kartoharjo, Magetan
Poncol, Poncol, Magetan
Pragak, Parang, Magetan
Prampelan, Karangrejo, Magetan
Puntukdoro, Plaosan, Magetan
Pupus, Lembeyan, Magetan
Purwodadi, Barat, Magetan
Purworejo, Nguntoronadi, Magetan
Purwosari, Magetan, Magetan
R
Randugede, Plaosan, Magetan
Rejomulyo, Kartoharjo, Magetan
Rejomulyo, Panekan, Magetan
Rejosari, Kawedanan, Magetan
Ringinagung, Magetan, Magetan
Ronowijayan, Maospati, Magetan
S
Sambirembe, Karangrejo, Magetan
Sambirobyong, Magetan, Magetan
Sampung, Kawedanan, Magetan
Sarangan, Plaosan, Magetan
Sawojajar, Takeran, Magetan
Sayutan, Parang, Magetan
Selopanggung, Ngariboyo, Magetan
Selorejo, Kawedanan, Magetan
Selosari, Magetan, Magetan
Selotinatah, Ngariboyo, Magetan
Sempol, Maospati, Magetan
Sendangagung, Plaosan, Magetan
Setren, Bendo, Magetan
Sidokerto, Panekan, Magetan
Sidomukti, Plaosan, Magetan
Sidomulyo, Plaosan, Magetan
Sidorejo, Plaosan, Magetan
Sidowayah, Panekan, Magetan
Simbatan, Takeran, Magetan
Sobontoro, Karas, Magetan
Soco, Bendo, Magetan
Sombo, Poncol, Magetan
Sugihrejo, Kawedanan, Magetan
Sugihwaras, Maospati, Magetan
Sukomoro, Sukomoro, Magetan
Sukowidi, Kartoharjo, Magetan
Sukowidi, Nguntoronadi, Magetan
Sukowidi, Panekan, Magetan
Sukowinangun, Magetan, Magetan
Sumberagung, Plaosan, Magetan
Sumberdodol, Panekan, Magetan
Sumberdukun, Ngariboyo, Magetan
(200 sebelumnya) (200 selanjutnya)
Kategori: Desa di Jawa Timur | Kabupaten Magetan | Desa menurut kabupaten dan kota di Indonesia
Fitur baru
Masuk log / buat akun
Kategori
Diskusi
Baca
Sunting
Versi terdahulu
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Cetak/ekspor
Kotak peralatan
Halaman ini terakhir diubah pada 14:31, 12 April 2009.
Blog ini dibuat semata mata hanya untuk penyaluran hoby dan persahabatan tidak bermaksud merugikan pihak lain dan ataupun melanggar undang undang, terima kasih atas kunjunganya.
Wikipedia
Hasil penelusuran
Kamis, 12 Agustus 2010
Misteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad - Pendapat Alhabib
Misteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad - Pendapat AlhabibMisteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad
The floating rock miracle
(read in English)
Islamic Greeting Cards
Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.
Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?
Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio). Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas.
Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang (lihat juga komentar dari orang-orang yang tinggal di wilyah ini dari artikel berbahasa inggris: the mistery of floating rock di sini). Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.
Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:
Ada juga referensi mengenai batu terbang ini di flickr
Beberapa keraguan lain mengenai cerita batu terbang
Gambar batu terbang tersebut 'too good to be true', terlalu aneh untuk dipercaya. Ia melayang, ia terletak di tempat terbuka, dan dekat perumahan (lihat foto mobil, rumah, kabel listrik). Artinya, banyak orang akan menyaksikannya jika itu benar. Berita dari mulut ke mulut akan mengundang banyak orang, kru televisi, koran, dan radio tentu akan meliput dan menerbitkan gambar dan cerita batu terbang tersebut. Namun kenyataannya? Hanya ada satu jenis foto dengan keterangan samar tentang apa dan di mana batu tersebut.
Cerita tentang batu yang ingin terbang mengikuti nabi Muhammad juga kurang jelas asal-usul dan sandaran haditsnya. Adakah hadits shahih atau sumber terpercaya lainnya tentang peristiwa ini? Jika ada yang tahu, mohon saya diberitahu melalui formulir komentar di bawah.
Sebagian orang menunjuk kepada bagian bawah dari gambar batu melayang, di bawah batu, di dalam bayangan. Mereka melihat dalam gambar yang lebih besar, berresolusi lebih tinggi, adanya tanda-tanda manipulasi. Ada yang dihapus pada bagian tersebut.
Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj?
Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam, sepertinya tidak. (Lihat juga Gambar adanya gua di bawah batu ini.)
Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.
Jangankan cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap menyebarkan foto-foto tersebut? Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.
Semoga halaman ini bermanfaat untuk kebenaran.
Mengapa ada cerita tentang batu terbang di Yerusalem ini? Silakan baca lebih jauh tentang Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad di bawah Masjid Kubah Emas ini.
>> Kembali ke Mengkritisi gambar-gambar kebesaran Allah
.
Komentar
The floating rock miracle
(read in English)
Islamic Greeting Cards
Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.
Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?
Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio). Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas.
Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang (lihat juga komentar dari orang-orang yang tinggal di wilyah ini dari artikel berbahasa inggris: the mistery of floating rock di sini). Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.
Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:
Ada juga referensi mengenai batu terbang ini di flickr
Beberapa keraguan lain mengenai cerita batu terbang
Gambar batu terbang tersebut 'too good to be true', terlalu aneh untuk dipercaya. Ia melayang, ia terletak di tempat terbuka, dan dekat perumahan (lihat foto mobil, rumah, kabel listrik). Artinya, banyak orang akan menyaksikannya jika itu benar. Berita dari mulut ke mulut akan mengundang banyak orang, kru televisi, koran, dan radio tentu akan meliput dan menerbitkan gambar dan cerita batu terbang tersebut. Namun kenyataannya? Hanya ada satu jenis foto dengan keterangan samar tentang apa dan di mana batu tersebut.
Cerita tentang batu yang ingin terbang mengikuti nabi Muhammad juga kurang jelas asal-usul dan sandaran haditsnya. Adakah hadits shahih atau sumber terpercaya lainnya tentang peristiwa ini? Jika ada yang tahu, mohon saya diberitahu melalui formulir komentar di bawah.
Sebagian orang menunjuk kepada bagian bawah dari gambar batu melayang, di bawah batu, di dalam bayangan. Mereka melihat dalam gambar yang lebih besar, berresolusi lebih tinggi, adanya tanda-tanda manipulasi. Ada yang dihapus pada bagian tersebut.
Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj?
Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam, sepertinya tidak. (Lihat juga Gambar adanya gua di bawah batu ini.)
Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.
Jangankan cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap menyebarkan foto-foto tersebut? Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.
Semoga halaman ini bermanfaat untuk kebenaran.
Mengapa ada cerita tentang batu terbang di Yerusalem ini? Silakan baca lebih jauh tentang Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad di bawah Masjid Kubah Emas ini.
>> Kembali ke Mengkritisi gambar-gambar kebesaran Allah
.
Komentar
Rabu, 07 Juli 2010
DARI PUNCAK GUNUNG
MAHAMERU : “Sebuah Legenda Tersisa – Puncak Abadi Para Dewa”
MAHAMERU : “Sebuah Legenda Tersisa – Puncak Abadi Para DeWA
Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
taken from Wikipedia Indonesia.
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…
Menatap jalan setapak
Bertanya – tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…
taken from Format Masa Depan by Dewa 19.
Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
taken from Wikipedia Indonesia.
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…
Menatap jalan setapak
Bertanya – tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…
taken from Format Masa Depan by Dewa 19.
MAHAMERU : “Sebuah Legenda Tersisa – Puncak Abadi Para DeWA
Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
taken from Wikipedia Indonesia.
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…
Menatap jalan setapak
Bertanya – tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…
taken from Format Masa Depan by Dewa 19.
Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: – Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda – Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. – Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. – Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
taken from Wikipedia Indonesia.
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…
Menatap jalan setapak
Bertanya – tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…
taken from Format Masa Depan by Dewa 19.
Jumat, 04 Juni 2010
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Telaga Sarangan, Wisata Mempesona di Kaki Gunung Lawu Oleh Anida Etikawati (3 Januari 2011) Hasil ekspedisi ke Telaga Sarangan, 1 Januari 20...
-
Kematian di Tangan Narendro Ludiro Seto PARAMITANakula dan Sadewa menghadap Prabu Salya setelah keduanya mengetahui Salya diangkat sebagai ...