F-5 E/F Tiger II adalah pesawat tempur tipe F-5 E/F Tiger II yang dimiliki oleh TNI AU sebanyak enam belas pesawat atau satu skadron yang ditempatkan di Skadron Udara 14, Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.
Para penerbang tempur F-5 E/F Tiger II TNI AU mendapat julukan Eagle, dimana penerbang pertama adalah Eagle 01, kedua Eagle 02 dan seterusnya. Hingga akhir pengabdian pesawat ini bersama TNI AU, tercatat tidak kurang ada 82 Eagle.
Paruh akhir tahun 1970-an pesawat F-86 Avon Sabre (hibah dari pemerintah Australia) dari Skadron Udara 14, Lanud Iswahyudi perlu untuk dicarikan penggantinya karena pesawat itu sudah tua dan diproduksi pada tahun 1950-an. Di Angkatan Udara Australia sendiri, pesawat ini sudah dihentikan operasinya dan digantikan dengan pesawat Mirage-IIIO ( Mirage III yang diproduksi secara underlicence di Australia).
Dari kajian yang dilakukan, terpilihlah penggantinya pesawat F-5E Tiger II dan proses pengadaannya dilaksanakan mulai tahun 1978 dengan nama Operasi Komodo. Operasi ini merencanakan tentang pengadaan pesawat, pendidikan penerbang dan teknisi, serta pembangunan fasilitas prasarana dan sarana pendukung operasional pesawat ini. Hal itu mencakup, perpanjangan landasan pacu sepanjang 500 meter (sehingga ukurannya menjadi 3.050 x 60 meter, hingga sekarang), pembangunan pagar elektronik, pembentukan saluran air, fasilitas landasan serta pembangunan dan rehabilitasi bangunan hanggar.
Dengan adanya operasi ini, maka TNI AU kembali memasuki era pesawat-pesawat tempur supersonik dan dengan sistem senjata yang memadai seperti radar, mampu membawa rudal AIM-9 Sidewinder, yang setara dengan era MiG-21 yang disegani pada tahun 1960-an. Dan juga karena pesawat-pesawat F-86 Sabre itu tidak dilengkapi dengan persenjataan yang mumpuni.
Bersamaan dengan pengadaan pesawat ini, TNI AU juga mengadakan pembelian dua skadron (32 pesawat) A-4 Skyhawk dari Israel dan satu skadron (16 pesawat) Mk-53 Hs Hawk dari Britania Raya. Pengadaan satu skadron (16 pesawat) F-5 dipergunakan oleh TNI AU sebagai sarana untuk membina kemampuan tempur penerbang dan untuk menaggulangi ancaman bidang pertahanan udara nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar