Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 16 Agustus 2024

Peta Jalan Wilayah Sumatera Selatan












 🇮🇩 Peta Jalan di Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia 😯👏🏻


Legenda / Keterangan :

Merah : Lintas Timur

Kuning : Lintas Tengah

Putih : Jalan Penghubung

Biru : Jalan Lainnya

-

Lingkaran Merah : Kota Otonom

Lingkaran Putih : Ibukota Kabupaten

#jalanlintas #steven #sumsel #indonesia #sumatraselatan #palembang #sumatra


credit : @justforstev24 / STEVEN

Signal Bantuan Pertolongan

 Kamu Dalam Situasi Darurat? Bisa Berikan Signal for Help (Sinyal Pertolongan)


Dalam situasi bahaya, kita dapat memberi tahu orang lain dengan kode, isyarat, atau tanda darurat. Salah satunya dengan Signal for help.


Melansir data dari World Bank, Sign for Help atau sinyal/tanda pertolongan, merupakan gerakan satu tangan yang dapat digunakan oleh seseorang untuk memberi tahu orang lain bahwa mereka merasa terancam dan membutuhkan bantuan melalui panggilan video, atau secara langsung. 


Gerakan ini awalnya dibuat sebagai alat untuk memerangi peningkatan kasus kekerasan dalam rumah tangga di seluruh dunia sebagai akibat dari tindakan isolasi diri terkait pandemi COVID-19.


Sinyal ini dilakukan dengan mengangkat tangan ke atas dengan ibu jari diselipkan ke telapak tangan, lalu melipat jari-jari ke bawah, yang secara simbolis menjepit ibu jari di antara jari-jari. 


Sinyal ini sengaja dirancang sebagai gerakan tangan tunggal yang berkesinambungan, bukan sebagai tanda yang dipegang dalam satu posisi, yang dapat dibuat mudah terlihat.


Signal for Help pertama kali diperkenalkan di Kanada oleh Canadian Women's Foundation pada tanggal 14 April 2020, dan pada tanggal 28 April 2020 di Amerika Serikat oleh Women's Funding Network (WFN). 


Tanda pertolongan atau Signal for Help ini ternyata mendapat pujian luas dari berbagai organisasi berita lokal, nasional, dan internasional karena membantu menyediakan solusi modern untuk mengatasi masalah meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga.


Sinyal tersebut telah diakui oleh lebih dari 40 organisasi di Kanada dan Amerika Serikat sebagai alat yang berguna untuk membantu memerangi kekerasan dalam rumah tangga.


Menanggapi kekhawatiran bahwa pelaku kekerasan mungkin menyadari inisiatif daring yang tersebar luas tersebut, Yayasan Perempuan Kanada dan organisasi lain mengklarifikasi bahwa sinyal ini bukanlah "sesuatu yang akan menyelamatkan," melainkan alat yang dapat digunakan seseorang untuk mendapatkan bantuan.


Jika SohIB perlu bantuan penanganan KDRT, bisa lapor call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) di nomor 129 atau WhatsApp 08111-129-129 ya!


Indonesiabaik.id dapat diakses melalui:

- Website : indonesiabaik.id

- Instagram : instagram.com/indonesiabaik.id

- X (Twitter) : twitter.com/IndonesiaBaikId

- Facebook : facebook.com/IndonesiaBaikId

- YouTube : youtube.com/IndonesiaBaikID

- TikTok : www.tiktok.com/@indonesiabaik.id

- E-mail : indonesiabaik@kominfo.go.id


#IndonesiaBaik #YangMudaSukaData #ProgramPemerintah #Infografis #SignalForHelp #SinyalPertolongan #Pertolongan #KDRT #Kekerasan #RumahTangga #KominfoNewsroom

#MintaBantuanPertolonganCepat.

Sabtu, 10 Agustus 2024

Perpindahan Bendera Pusaka

 


Derap Langkah Purna Paskibraka Duta Pancasila Membawa Merah Putih ke IKN

Kachina tahu betul, tugas ini bukan sekadar prosesi simbolis. Ini adalah wujud nyata dari komitmen generasi muda untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah, lebih kuat, dan lebih bersatu.

Dipublikasikan pada Sabtu, 10 Agustus 2024 10:20 WIB

Di bawah langit biru Jakarta, Sabtu, 10 Agustus 2024, dengan semangat yang membara, empat pemudi Indonesia melangkah tegap. Mereka bukan hanya sekadar membawa bendera dari Monumen Nasional (Monas) yang ikonik menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru, tetapi juga membawa harapan dan semangat bangsa.

Di pundak mereka, tanggung jawab besar ini disematkan. Hari ini sejarah baru terukir, untuk pertama kalinya bendera Merah Putih dan teks proklamasi dikirab menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kachina Ozora, seorang Purna Paskibraka dari Kalimantan Tengah, merasakan getaran emosional yang tak bisa ia gambarkan dengan kata-kata. “Rasanya saya sangat bangga dan bersyukur karena bisa menjadi salah satu bagian dari pemindahan maupun pengantar bendera Merah Putih dari Monas menuju Nusantara,” ujarnya.

Kachina tahu betul, tugas ini bukan sekadar prosesi simbolis. Ini adalah wujud nyata dari komitmen generasi muda untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah, lebih kuat, dan lebih bersatu.

Tiga minggu penuh latihan intensif dijalaninya dengan penuh semangat. Dari naik turun tangga hingga membawa baki dengan penuh kehati-hatian, semua dijalaninya dengan satu tujuan: membawa Merah Putih ke tanah Nusantara dengan kehormatan dan martabat.

Di sisi lain, Keyla Purnama dari Sumatra Selatan, juga merasakan getaran yang sama. Baginya, momen ini adalah puncak dari perjalanan panjangnya sebagai seorang Purna Paskibraka. “Saya sangat bangga dan bersyukur bisa terpilih,” katanya sambil tersenyum.

Keyla memandang tugas ini bukan hanya sebagai sebuah kehormatan, tetapi juga sebagai sebuah tanggung jawab untuk memastikan bahwa semangat juang para pahlawan terdahulu tetap hidup dan berdenyut dalam setiap langkah generasi muda Indonesia. Latihan di Cibubur dan Monas menjadi persiapan fisik dan mental yang membentuknya, siap untuk mengemban tugas bersejarah ini.

Lilly Wenda, pemudi dari Papua Pegunungan, merasakan kebanggaan yang mendalam. Tahun lalu, ia sudah merasakan betapa besar tanggung jawab sebagai pembawa baki di Istana Merdeka. Kini, tugasnya membawa bendera dari Monas ke IKN adalah sebuah kehormatan yang tak ternilai. “Rasanya sangat senang dan bangga bisa jadi yang pertama membawa bendera ke Nusantara,” ucapnya.

Bagi Lilly, momen ini adalah bukti nyata bahwa anak muda Papua pun berdiri sejajar dengan pemuda dari seluruh Nusantara, membawa semangat dan harapan yang sama untuk Indonesia yang lebih maju.

Naila Sinapoy dari Banten, menambahkan sentuhan emosional pada momen bersejarah ini. “Ini adalah sejarah, dan saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari sejarah itu,” ujarnya.

Naila tahu bahwa tugas ini bukan sekadar ritus tahunan, tetapi langkah awal menuju masa depan di ibu kota yang baru. Dalam setiap langkahnya, ia membawa doa dan harapan bahwa Indonesia akan terus maju, bahwa generasi muda akan membawa bangsa ini ke puncak kejayaan.

Mereka adalah cerminan dari semangat muda Indonesia, yang tidak hanya mengingat sejarah, tetapi juga berani mengambil bagian dalam menciptakan sejarah baru. Di tangan mereka, Merah Putih tidak hanya menjadi lambang negara, tetapi juga simbol dari tekad, kerja keras, dan cinta yang tak berkesudahan untuk bangsa dan negara.

Dengan langkah-langkah penuh keyakinan, Kachina, Keyla, Lilly, dan Naila membawa bendera dan teks proklamasi, menempuh perjalanan dari Jakarta ke IKN. Perjalanan ini bukan hanya membawa mereka dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga membawa bangsa Indonesia ke masa depan yang lebih cerah.

(BPMI Setpres)

Kisah Calon Arang

 C alon Arang merupakan cerita rakyat yang berkembang di tanah Jawa dan Bali.   Dalam tradisi Jawa , embrio kisah ini tertulis dalam naskah ...