Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 21 Agustus 2010

EKSPEDISI ELBRUS
Merayakan Kemerdekaan di Mahkota Benua Eropa
Sabtu, 21 Agustus 2010 | 03:06 WIB



WANADRI/MARTIN RIMBAWAN
Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri berhasil mendaki hingga puncak barat Elbrus (5.642 meter), tertinggi di Eropa, Kamis (19/8) siang. Mereka berhasil mencapai Elbrus setelah beberapa waktu lalu mencapai puncak Ndugu-Ndugu dan Kilimanjaro, yang merupakan tiga dari tujuh puncak dunia.
Ambrosius Harto Manumoyoso
Badai salju menunda usaha Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri mengibarkan Merah Putih di Gunung Elbrus, Rusia, saat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus lalu. Namun, dalam terpaan angin kencang, akhirnya mereka berhasil juga mengibarkan Merah Putih di puncak barat Elbrus atau Oskhamako (5.642 meter), Kamis (19/8) pukul 11.30 waktu setempat.
Inilah perayaan kemerdekaan negeri yang tertunda dan tentu jauh berbeda dengan yang dirasakan rakyat sebangsa dan seTanah Air. Di negeri jauh ini, perayaan kemerdekaan tidak ada pesta. Tidak ada lomba khas 17 Agustus. Cuma doa syukur dan air mata kebahagiaan yang ditumpahkan di sepetak lahan bersalju tebal, puncak Eropa. ”Kami semua menangis ketika sampai di puncak,” kata Ketua Tim Pendaki Ardeshir Yaftebbi.
Pendakian dimulai pukul 03.00 waktu setempat. Dari Barrels Hut (3.870 meter), tempat menginap, tim menyewa truk salju menuju Pastukhov Rocks (4.600 meter). Dari kawasan berbatu itulah, tim mendaki hampir enam jam ke Sadel (5.350 meter), pertemuan dua jalur menuju puncak barat dan puncak timur (5.621 meter).
Dalam pendakian dari Pastukhov Rocks-Sadel itulah, angin bertiup kencang. Tim tidak sempat menghitung berapa kecepatan angin.
Dari Sadel menuju puncak yang medannya amat terjal, angin makin kencang. Anggota tim pendaki Gina Afriani sampai harus diikatkan dengan tali pada tubuh Sergey Fursov, pemandu pendakian tim. ”Saya hampir jatuh terus-terusan,” kata Gina.
Selain Ardeshir, Fajri, dan Gina, tiga pendaki Wanadri juga berhasil mencapai puncak, yaitu Iwan Irawan (Kwecheng), Nurhuda, dan Martin Rimbawan. Selain itu, juga Hendricus Mutter, pendaki senior Wanadri sekaligus staf ahli tim ekspedisi, dan Popo Nurakhman, juru kamera Metro TV. Manajer Tim Bambang Hamid (Abeng) tidak sampai ke puncak, tetapi menunggu tim di Sadel.
Wartawan Kompas yang turut menyertai pendakian itu sudah lebih dulu gagal karena terserang penyakit gunung. Di atas Pastukhov Rocks, saya terserang sakit kepala, sesak napas, perut mual, dan susah melihat dengan jelas.
Akhirnya saya minta turun sendiri untuk kembali ke Barrels Hut. Saya tidak ingin membebani usaha tim menuju puncak. Abeng dan dua pemandu pendakian, Daniil Timofeev dan Alex Avtomonov, akhirnya setuju meskipun mereka agak khawatir bagaimana nanti saya bisa sampai ke pemondokan tanpa ditemani siapa pun. ”Oke, kamu harus ikuti tongkat merah, jangan sampai keluar dari jalur pendakian,” kata Daniil kepada saya. Tongkat itu penanda jalur pendakian yang sudah terpasang sebelumnya.
Saat tim berjuang ke puncak, saya berjuang turun sampai pemondokan Barrels Hut. Tiga kali saya memuntahkan cairan. Saya hampir kehilangan kesadaran. Kaki melangkah ngawur. Pandangan agak kabur meskipun cuaca di bawah Pastukhov Rocks cerah.
Untunglah, dalam perjalanan turun sejumlah pendaki menolong. Ada yang menggandeng saya turun beberapa meter. Ada yang memberi saya minuman hangat hingga melepaskan crampon, cakar-cakar es pada alas double boot (sepatu es). Akhirnya, saat tim mencapai puncak, saya berhasil mencapai pemondokan. ”Keputusanmu sudah tepat. Kalau lanjut, kamu bisa mati,” kata Manuel Pizarro, pendaki asal Kanada yang satu pemondokan dengan saya, ketika melihat saya datang.
Manuel yang juga paramedis segera memeriksa tekanan darah dan jantung saya. ”Lumayan, kamu membaik dan sebaiknya kamu istirahat sambil menunggu tim kembali,” katanya di pemondokan berupa peti kemas.
Elbrus merupakan puncak ketiga yang telah didaki tim. Puncak pertama ialah Ndugu- Ndugu atau Carstensz Pyramid (4.884 meter) di Indonesia, mewakili Benua Oceania-Australia. Puncak kedua adalah Kilimanjaro (5.895 meter) di Tanzania, mewakili Afrika.
Elbrus berpuncak kembar dan berada dalam gugusan pegunungan Kaukasus yang membatasi Rusia dan Georgia.
Setelah Elbrus, masih ada empat puncak lagi yang jauh lebih berat. Namun, tim bertekad juga mengibarkan Sang Merah Putih di puncak Aconcagua, Denali (McKinley), Vinson Massif, dan Sagarmatha (Everest).
Ekspedisi ini membawa misi nasional menjadi orang pertama Indonesia yang memuncaki tujuh puncak dunia. Untuk mewujudkannya, tim didukung pemerintah, Pertamina, Telkomsel, Tugu Pratama Indonesia, Eiger, Pointrek, Rumah Nusantara, dan media massa (Metro TV, Kompas, dan Antara).

Jumat, 20 Agustus 2010

macam macam

Puncak 7 Benua


E l b r u s
Ketinggian : 5642 M (meter)
Benua : Eropa
Negara : Russia / Georgia
Waktu ideal pendakian : Juni, Juli, Agustus, September



Elbrus adalah Gunung tertinggi di seluruh daratan Eropa, terletak di Pegunungan Caucasus yang merupakan batas antara Eropa dan Asia. Sebelum Elbrus ditetapkan sebagai Puncak tertinggi di Eropa, adalah Mt Blanc yang terletak di Negara Perancis dianggap sebagai Puncak tertinggi di Eropa. Dalam urutan Seven Summits, Elbrus ditempatkan sebagai level terendah dalam tingkat kesulitan dibandingkan dengan 6 puncak lain nya.

7 PUNCAK DUNIA

» THE SEVEN SUMMITS



Istilah Seven Summits pertama kali diperkenalkan oleh Richard (Dick) Daniel Bass, warga negara Amerika Serikat, sekitar tahun 1980. Bass membuat sebuah daftar yang berisi 7 puncak tertinggi di tujuh benua. Daftar ini dikenal dengan “Bass List”. Bass menyelesaikan pendakian seven summit-nya dengan pendakian Everest pada tanggal 30 April 1985. Namun kemudian “Bass List” ini direvisi oleh Reinhold Messner dengan mengganti puncak tertinggi di Australia yaitu gunungKosciuszko dengan Carstenz Pyramid yang terletak di Papua, mewakili wilayah Oceania. Revisi Messner inilah -kemudian dikenal sebagai “Messner List” – yang menjadi lebih populer di dunia. Seven Summit versi Messner List ini pertama kali diselesaikan oleh Patrick Morrow (Canada) pada tanggal 7 Mei 1986, disusul oleh Messner sendiri beberapa bulan berikutnya, yaitu pada tanggal 3 Desember 1986.


Sejak pertama kali dicetuskan, Seven Summits selalu menjadi impian para pendaki gunung di seluruh dunia. Upayamencapai tujuh puncak tersebut bukan hal yang mudah, bahkan telah menelan korban puluhan orang pendaki dariberbagai negara. Sampai saat ini baru tercatat 108 orang pendaki dari 33 negara yang berhasil menjejakkan kaki di tujuh puncak tersebut, diantaranya adalah pendaki dari 6 negara Asia, yaitu Jepang, China, Korea Selatan, Singapura, Kuwait dan India.


<span style="font-weight:bold;">Dasar Pemikiran
“ Saudara-saudara, kita 350 tahun ikut-ikut, lantas mendjadi orang jang berpikir “penny-wise, proud and foolish”. Jang tidak mempunjai imagination, tidak mempunjai konsepsi-konsepsi besar, tidak mempunjai keberanian – Padahal jang kita lihat di negara-negara lain itu, Saudara-saudara, bangsa-bangsa jang mempunjai imagination, mempunjai fantasi-fantasi besar, mempunjai keberanian, mempunjai kesediaan menghadapi risiko, mempunjai dinamika ”. (Kutipan pidato Presiden Pertama RI Soekarno, Semarang 1956)

Berangkat dari sebuah mimpi melihat Indonesia sebagai bangsa yang besar, bangsa yang diperhitungkan di mata dunia. Juga perjuangan para pendaki Indonesia terdahulu yang telah berani mempertaruhkan segalanya demi mengharumkan nama Bangsa Indonesia, tetapi belum diberikan kesempatan untuk berhasil dan bahkan ada yang sampai menghembuskan nafas terakhirnya dalam proses pencapaian ke tujuh atap dunia. Tetapi api semangat yang pernah mereka nyalakan jangan sampai padam, perjuangan mereka harus diteruskan, cita-cita mereka telah menjadi cita-cita bangsa, maka kita wajib meneruskannya, kegagalan-kegagalan mereka adalah suatu warisan pelajaran yang tak terhingga.

Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi di sepanjang jalan menuju kesana. Tantangan yang tidak dapat kita lewati tanpa dibekali semangat dan keberanian yang didasari oleh karakter bangsa yang kuat. Semoga cita-cita ini menjadi cita-cita kita bersama, dan perjuangan ini menjadi perjuangan kita - Bangsa Indonesia.


Mengibarkan “merah putih” di puncak - puncak tertinggi di 7 benua mungkin hanya sepenggal kisah petualangan diantara sedemikian banyak dimensi kehidupan. Tetapi, keagungan “merah putih” yang berkibar di puncak-puncak tersebut dapat membuka mata bangsa indonesia dan menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia Bisa !


The Seven Summits
Mimpi para pendaki di dunia

1980 Richard D. Bass mempopulerkan istilah The Seven Summits
1981 Mapala UI dan ITB melakukan Ekspedisi Carstensz
1984 UGM dan Mapala UI berhasil mencapai Puncak Carstensz
1985 Richard D. Bass berhasil menyelesaikan listnya.
1986 Don Hasman mendaki Kilimanjaro Pendakian Seven Summits diselesaikan oleh P. Morrow, kemudian disusul oleh Messner sendiri dengan pendakian tanpa oksigen.
1987 Wanadri dan Mapala UI mendaki Vasuki Parbat (6.792 m), namun tidak berhasil mencapai puncak
1988 Wanadri berhasil mencapai Puncak Pumori (7.145 m), Himalaya, Nepal Hendricus Mutter & Vera mendaki Imjatse (6.169 m), Himalaya, Nepal
1989 Wanadri mendaki Kanchenjunga (ke-3 tertinggi di dunia), namun tidak berhasil mencapai puncak
1990 Mapala UI berhasil mencapai Elbrus (5.642 m), Russia Rob Hall dan Garry Ball berhasil menyelesaikan Seven summits dalam 7 bulan
1992 Mapala UI mendaki Aconcagua, dua orang pendaki gugur dalam pendakian ini, yaitu Norman Edwin dan Didiek Syamsu.
1996 Clara Sumarwati mendaki Everest, namun hingga saat ini masih menjadi kontroversi mengenai pencapaian puncaknya.
1997 Tim Indonesia (Kopassus, Wanadri, Mapala UI dan FPTI) membuktikan prestasi Indonesia dengan menempatkan Asmujiono & Misirin di Puncak Everest. Sekaligus menjadi negara Asia Tenggara pertama yang berhasil mencapai Puncak Everest.
2004 Wanadri mencanangkan ekspedisi ke Everest, namun gagal terbentur dana.
2005 Miroslav Caban, menyelesaikan The Seven Summits tanpa oksigen UPL Unsud berhasil mencapai Puncak Elbrus.
2008 Franky Kowaas mendaki Kilimanjaro, dalam rangkaian Seven Summits Budi Hartono dan Sieling berhasil mencapai puncak Aconcagua dan Kilimanjaro
2009 Budi Hartono dan Sieling mencapai Elbrus Franky Kowaas mencapai Elbrus
2010 Wanadri menggagas untuk menyelesaikan The Seven Summits selama 2 tahun, dengan pendakian pertama ke Carstensz pyramid





Tujuan Expedisi

Umum
Mengangkat dan mensejajarkan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang telah berhasil mencapai Seven Summits.
Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

Khusus
Mengibarkan “Sang Merah Putih” di puncak tertinggi di tujuh benua.
Mengkampanyekan secara nasional tentang ancaman “global warming” dan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Mendokumentasikan kisah perjalanan dalam bentuk buku, foto dan film dokumenter,
Mengembangkan studi tentang bagaimana persiapan pendaki gunung tropis menuju pendakian es, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran sebagai peneliti.
Mempromosikan Carstensz Pyramid dan gunung-gunung tropis lainnya di Indonesia di kalangan masyarakat pendaki dunia.
Memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, khususnya ke negara-negara tujuan pendakian.
Melakukan roadshow ke beberapa kota di Indonesia dalam rangka sosialisasi hasil kegiatan kepada masyarakat.
Merangsang dunia pendakian Indonesia untuk bersaing dengan para pendaki luar negeri.























© 2010 7PuncakDunia.net. All Rights Reserved. Comment to info@7puncakdunia.net

MERAH PUTIH DI 7PUNCAK DUNIA

Merah Putih Berkibar di Puncak KilimanjaroTanggal : 03 Aug 2010
Sumber : antaranews.com
Lokasi : kilimanjaro



Merah Putih Berkibar di Puncak Kilimanjaro
Senin, 2 Agustus 2010 04:48 WIB | Olahraga | Cabang Lain | Dibaca 894 kali
Jakarta (ANTARA News) - Tim Ekspedisi 7 Summits dari Indonesia akhirnya berhasil mengibarkan bendera Merah Putih ketika mencapai puncak Gunung Kilimanjaro (5895m) di Tanzania, puncak tertinggi di benua Afrika, Minggu.

Menurut keterangan yang diperoleh dari sekretariat tim di Jakarta, Minggu, perjalanan untuk menuju puncak Kilimanjaro, atau oleh masyarakat setempat disebut sebagai puncak Uhuru atau "Puncak Kebebasan" dimulai pada pukul 23.00 waktu setempat.

Diperlukan waktu kurang lebih enam hingga delapan jam untuk mencapai puncak Uhuru dan akhirnya pukul 08.00 waktu setempat (12.00 WIB), tim yang berjumlah 12 orang berhasil menapakkan kaki di titik tertinggi negara Tanzania tersebut.

Nurhuda, komandan operasi pendakian kali ini mengatakan, pendakian untuk menuju puncak memang harus dilakukan pada dini hari.

"Karena kalau terlalu siang, dikhawatirkan cuaca akan semakin buruk. Kita harus istirahat untuk mempersiapkan pendakian pukul 23.00 nanti," kata Nurhuda melalui telepon saat menghubungi sekretariat Tim Ekspedisi 7 Puncak.

Malam sebelumnya, Sabtu (31/7), tim menginap di Kibo yang berada pada ketinggian 4.700 meter dan tempat tersebut adalah titik terakhir penginapan tim sebelum menuju ke puncak Kilimanjaro. Kondisi penginapan atau hut di Kibo berbeda dengan hut di Horombo.

"Di Kibo Hut, satu ruangan terdiri atas beberapa kamar. Dalam satu kamar ada 12 tempat tidur. Jadi kami tidur beramai-ramai dengan para pendaki lainnya," lanjut Nurhuda.

Nurhuda menambahkan, Kilimanjaro memang menjadi salah satu obyek wisata yang menyedot perhatian banyak wisatawan. Setiap tahunnya, tercatat tidak kurang dari 20 ribu pendaki mencoba menggapai puncaknya.

Tim Ekspedisi 7 Puncak menginap di Kibo Hut setelah melakukan perjalanan dari Horombo selama kurang lebih lima jam perjalanan. Selama pendakian, tim disuguhi medan berupa alpine desert. Di area ini pemandangan yang tampak adalah gurun kering yang sama sekali tidak memiliki vegetasi.

"Ada matahari, tapi udara dingin karena angin yang cukup kencang. Saat ini suhu mencapai 2? C," katanya.

Tim Ekspedisi 7 Summits terdiri atas enam orang pendaki putra, yaitu Ardhesir Yaftebbi, Martin Rimbawan, Iwan Irawan, Nurhuda, Fajri Al Luthfi, serta satu-satunya pendaki putri, Gina Afriani.

Tim 7 Summits Indonesia juga didampingi oleh tiga pendaki senior dari Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penempuh Rimba, Wanadri Bandung, yaitu Iwan Abdurahman (63), Remy Tjahari (65), dan Hendricus Mutter (49).

Selain itu, juga terdapat pendaki dari media, yaitu Bambang Hamid (47) dan Popo Nurakhman (30) dari Metro TV serta Ambrosius H.M (31), dari Harian Kompas.

Kilimanjaro menjadi puncak kedua yang akan dicapai tim Ekspedisi 7 Summits, setelah sebelumnya mencapai puncak Ndugu-Ndugu di Papua bertepatan dengan Hari Bumi, 22 April 2010 lalu.

Misi berikutnya adalah mencapai puncak Elbrus (5642 m) di Rusia dan bila sesuai dengan rencana, tim akan mengibarkan Merah Putih di titik tertinggi Benua Eropa tersebut tepat pada 17 Agustus mendatang. (A032/K004)

COPYRIGHT © 2010

Rabu, 18 Agustus 2010

17 AGUSTUSAN

ANAK GIFTED

Anak "Gifted" Tak Sekadar Cerdas
Selasa, 17 Agustus 2010 | 17:56 WIB

SHUTTERSTOCK
TERKAIT:
Kenali Anak Cerdas dan Berbakat Istimewa
Keprihatinan terhadap Nasib Anak Cerdas
Anak Ceriwis Tanda Cerdas?

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa (CI+BI) atau gifted berbeda dengan anak cerdas. Slamet Rahardjo, budayawan sekaligus pemerhati anak gifted menyampaikan bahwa anak gifted memiliki kemampuan abstraksi, analisis, dan kreativitas yang jauh luar biasa dibanding anak cerdas.

Dalam dialog kebudayaannya di acara Malam Peduli Anak Duafa Berbakat, Senin (16/8/2010) malam, di Jakarta, Slamet mencontohkan perbedaan anak gifted dengan anak cerdas. "Secara karakteristik mereka (gifted) sangat waspada. Positifnya, cepat mengetahui ada masalah. Negatifnya, senang mengoreksi. Mereka juga memiliki selera humor yang tinggi. Positifnya, mampu menertawakan diri sendiri. Negatifnya, membuat lelucon dengan mengorbankan orang lain," kata Slamet.

Selain itu, seorang anak cerdas, lanjut Slamet akan menjawab pertanyaan dengan benar. Sementara anak gifted akan mempersoalkan suatu pertanyaan. "Anak cerdas berminat dengan sesuatu, namun anak gifted penasaran akan sesuatu," katanya.

Kemudian, anak cerdas memiliki gagasan yang bagus dan populer sementara anak gifted memiliki gagasan yang konyol, aneh, dan di luar keumuman. "Maka anak gifted seringkali menjadi inisiator," ujar Amril Muhammad, pengajar Cugenang Gifted School, sekolah yang dirancang untuk mengkomodasi kebutuhan anak gifted.

Seorang anak gifted bukanlah anak yang rajin belajar, berbeda dengan anak cerdas. Namun hasil ujian mereka selalu bagus. "Ketika ujian, anak cerdas menjawab soal sesuai yang ditanyakan tapi gifted memperluas konteks jawaban," kata Slamet.

Perbedaan lainnya, anak cerdas menyukai linearitas sementara anak gifted menyukai kompleksitas. Anak cerdas adalah pemerhati yang baik sedangkan anak gifted adalah pengamat yang kritis.

Untuk menguasai materi, anak cerdas membutuhkan 6-8 kali pengulangan sementara gifted hanya butuh 1-2 kali pengulangan. Anak cerdas dapat memahami gagasan orang lain dengan baik sementara gifted membentuk gagasannya sendiri.

Saat anak cerdas menyelesaikan tugas yang diberikan, gifted lebih senang memulai proyeknya sendiri. "Mereka bagus menciptakan sesuatu yang baru," kata Amril.

Kemudian seorang anak gifted, kata Amril, lebih senang bergaul dengan orang dewasa dibanding anak sebaya. Adapun kemampuan anak gifted menurut Amril mencapai 4 kali anak biasa.Mereka memiliki kecerdasan intelektual very superior atau skor IQ di atas 130.

Tingkat kreativitas dan komitmen kerja anak gifted pun luar biasa. Dengan perkembangan motorik yang melebihi anak biasa, gifted memiliki daya serap yang tinggi juga daya lontar yang tinggi.

"Maka mereka cenderung terlihat nakal dan penasaran tinggi, tidak bisa diam," imbuh Amril.

Oleh karena itulah, metode pendidikan bagi anak gifted tidak dapat disamakan dengan anak biasa atau anak cerdas. "Kita memberikan informasi-informasi saja yang dapat mereka akses sendiri," tutur Amril.
Penulis: Icha Rastika | Editor: Tri Wahono
Load

Jumat, 13 Agustus 2010

PENDAKI MAHAMERU

Bocah Lima Tahun Mendaki Mahameru
Kamis, 12 Agustus 2010 | 22:37 WIB

Pendaki gunung,

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Seorang murid Taman Kanak-Kanak (TK) berumur 5 tahun di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan pendakian ke puncak Mahameru guna merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65.

Murid TK Nurul Hikmah Pamekasan itu bernama Arya Cahya Mulyana Sugianto, ikut melakukan pendakian bersama kedua orang tuanya Agus Sugianto dan ibunya Tri Yuli Mulyani serta lima pendaki dewasa lainnya yang tergabung dalam tim Ekspedisi Cahaya Ramadhan.

"Kami membaya Arya Cahya Mulyana dalam kegiatan pendakian ke puncak Mahameru dan dijadwal tiba pada hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus nanti, karena atas permintaannya sendiri," kata Agus Sugianto di Pamekasan, Kamis (12/8/2010).

Menurut Agus, pendakian ke puncak gunung yang dilakukan oleh anaknya yang masih berumur 5 tahun itu merupakan pendakian kali ketiga selama ini.

Sebelumnya anak sulungnya itu juga telah melakukan pendakian ke puncak Gunung Welirang yang memiliki ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut, dan Gunung Arjuno (3.339 meter diatas permukaan laut).

"Setelah sampai di puncak nanti kami akan melakukan upacara bendera merah putih, oleh karena itu kami upayanya sampai puncak tepat tanggal 17 Agustus," kata Agus.

Kata Agus, setiap tanggal 30 Desember ia anak dan istrinya selalu berada dipuncak Gunung Welirang, sehingga Arya akhirnya suka melakukan pendakian.

"Tanggal 30 Desember itu hari ulang tahun anak saya, dan itu selalu kami rayakan di puncak gunung," katanya menjelaskan.

Sementara khusus untuk pendakian ke puncak Mahameru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut ini, menurut Agus, merupakan yang pertama kali dilakukan oleh anaknya.

Ia menuturkan, keinginan anaknya Arya mendaki puncak Semiru karena terobsesi pendaki cilik Vinas Valentine Lindri Saputri, asal Tulung Agung yang mampu mendaki gunung Rinjani dan gunung Agung secara berturut-turut pada bulan Juni 1992.

Agus Sugianto lebih lanjut menjelaskan, ada beberapa tujuan melibatkan anaknya yang masih duduk di bangku sekolah TK mengikuti pendakian ke puncak Mahameru.

Selain untuk menyalurkan kesukaannya, juga mendidik anaknya agar lebih dalam merenugi keberadaan alam ciptaan yang Maha Kuasa.

"Kami juga akan mengarahkan Arya berprestasi nantinya dengan menaiki 17 puncak gunung hingga usianya yang ke-7," kata Agus Sugianto.

Arya Cahya Mulyana Sugianto bersama tim pecinta alam di kota itu, berangkat melakukan pendakian ke puncak Mahameru dari monumen Arek Lancor, Kamis malam, dengan upacara pelepasan yang diikuti oleh aktivis pecinta alam di kota itu.

JAM RAKSASA MEKKAH

Jam Raksasa Mekkah Berusaha Kalahkan GMT
Rabu, 11 Agustus 2010 | 14:57 WIB


MEKKAH, KOMPAS.com — Selama lebih dari satu abad, sebuah titik di atas sebuah bukit di tenggara London telah diakui sebagai pusat waktu dunia dan titik awal resmi setiap hari baru.

Namun sekarang supremasi Greenwich Mean Time atau lebih dikenal sengan singkatan GMT sedang ditantang oleh sebuah jam raksasa baru yang dibangun di Mekkah, yang diperkirakan akan menjadi acuan waktu bagi sekitar 1,5 miliar warga Muslim dunia dengan menyesuaikan jam tangan mereka segera. Jam itu mulai berdetak Kamis (12/8/2010), saat umat Islam mengawali puasa selama bulan Ramadhan.

Telegraph, Rabu (11/8/2010), melaporkan, jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock Tower yang mendominasi kota suci Islam itu. Ini adalah jantung dari sebuah kompleks luas yang didanai Pemerintah Arab Saudi, di dalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.

Penampilan menara jam raksasa itu sangat mirip dengan dua Menara St Stephen (St Stephen's Tower), yang merupakan tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building. Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam segala segi.

Jam empat wajah itu berdiameter 151 kaki dan akan diterangi dua juta lampu LED serta dilengkapi tulisan berhuruf Arab ukuran besar yang berbunyi, "Dalam nama Allah". Jam akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia (AST), yang tiga jam mendahului GMT. Begitu sebuah puncak berkilauan ditambahkan, berupa bulan sabit untuk melambangkan Islam, tinggi bangunan tersebut akan menjadi hampir 2.000 kaki, yang menjadikannya sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia.

Jam Big Ben, sebagai perbandingan, hanya berdiameter 23 kaki, tinggi menaranya hanya 316 kaki.

Warga Mekkah juga akan diingatkan bahwa sudah waktu untuk berdoa ketika 21.000 lampu hijau dan putih, dapat terlihat dari jarak 18 mil, menyala lima kali sehari.

Para ulama Islam berharap pengaruh jam bisa menjangkau wilayah yang lebih luas, melampaui gurun pasir Arab Saudi, sebagai bagian dari sebuah rencana agar Mekkah dapat meruntuhkan Observatorium Greenwich sebagai "pusat bumi".

Selama 125 tahun terakhir, masyarakat internasional telah menerima bahwa awal setiap hari harus diukur dari meridian utama, yang mewakili bujur 0 derajat, yang melewati Observatorium Greenwich.

Sebuah standar waktu di mana jam-jam lainnya menyesuaikan untuk kebutuhan mengatur perjalanan dan komunikasi global, tetapi dalam dunia Islam, gagasan bahwa itu harus berpusat di London dilihat sebagai anakronisme kolonial.

Seperti Mohammed al-Arkubi, manajer salah satu hotel di kompleks itu, tegaskan, "Menempatkan waktu Mekkah di hadapan Greenwich Mean Time. Itulah tujuannya."

Menurut Yusuf al-Qaradawi, seorang ulama Mesir yang dikenal di seluruh dunia Islam karena acara televisinya yang populer, "Syariah dan Kehidupan", Mekkah memiliki klaim yang lebih besar untuk menjadi meridian utama karena berada "dalam keselarasan sempurna dengan (garis) magnet utara."

Klaim yang menyatakan bahwa kota suci itu merupakan "zona magnet nol" telah meraih dukungan dari sejumlah ilmuwan Arab, seperti Abdel-Baset al-Sayyed dari Pusat Penelitian Nasional Mesir yang mengatakan tidak ada gaya magnet di Mekkah. "Itulah sebabnya jika seseorang melakukan perjalanan ke Mekkah atau tinggal di sana, dia hidup lebih lama, lebih sehat, dan kurang dipengaruhi oleh gravitasi bumi," katanya. "Anda mendapatkan energi."

Namun, ilmuwan Barat telah menentang pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa kutub magnet utara pada kenyataannya berada di garis bujur yang melewati Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, dan Antartika.

Kamis, 12 Agustus 2010

Kategori:Desa di Kabupaten Magetan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(200 sebelumnya) (200 selanjutnya)
Artikel dalam kategori "Desa di Kabupaten Magetan"

Kategori ini memiliki 200 halaman, dari total 233. A
Alastuwo, Poncol, Magetan
B
Baleasri, Magetan, Magetan
Balegondo, Ngariboyo, Magetan
Balerejo, Kawedanan, Magetan
Baluk, Karangrejo, Magetan
Bandar, Sukomoro, Magetan
Bangsri, Ngariboyo, Magetan
Bangunasri, Barat, Magetan
Banjarejo, Barat, Magetan
Banjarejo, Kawedanan, Magetan
Banjarejo, Panekan, Magetan
Banjarpanjang, Kawedanan, Magetan
Banyudono, Ngariboyo, Magetan
Baron, Magetan, Magetan
Bayem Taman, Kartoharjo, Magetan
Bayem Wetan, Kartoharjo, Magetan
Bedagung, Panekan, Magetan
Belotan, Bendo, Magetan
Bendo, Bendo, Magetan
Bibis, Sukomoro, Magetan
Blaran, Barat, Magetan
Bogem, Karas, Magetan
Bogem, Kawedanan, Magetan
Bogoarum, Plaosan, Magetan
Bogorejo, Barat, Magetan
Botok, Karas, Magetan
Bulak, Bendo, Magetan
Bulu, Sukomoro, Magetan
Bulugledeg, Bendo, Magetan
Bulugunung, Plaosan, Magetan
Buluharjo, Plaosan, Magetan
Bulukerto, Magetan, Magetan
Bungkuk, Parang, Magetan
C
Campursari, Magetan, Magetan
Candirejo, Magetan, Magetan
Carikan, Bendo, Magetan
Cepoko, Panekan, Magetan
Cileng, Poncol, Magetan
D
Dadi, Plaosan, Magetan
Driyorejo, Nguntoronadi, Magetan
Dukuh, Bendo, Magetan
Dukuh, Lembeyan, Magetan
Durenan, Plaosan, Magetan
Duwet, Bendo, Magetan
Duyung, Nguntoronadi, Magetan
G
Garon, Kawedanan, Magetan
Gebyok, Karangrejo, Magetan
Genengan, Kawedanan, Magetan
Genilangit, Poncol, Magetan
Geplak, Karas, Magetan
Getasanyar, Plaosan, Magetan
Ginuk, Karas, Magetan
Giripurno, Kawedanan, Magetan
Gondang, Karangrejo, Magetan
Gonggang, Poncol, Magetan
Goranggareng Taji, Nguntoronadi, Magetan
Grabahan, Karangrejo, Magetan
Gulun, Maospati, Magetan
Gunungan, Kartoharjo, Magetan
J
Jabung, Panekan, Magetan
Jajar, Kartoharjo, Magetan
Jambangan, Kawedanan, Magetan
Janggan, Poncol, Magetan
Jeruk, Kartoharjo, Magetan
Jokerto, Parang, Magetan
Jomblang, Takeran, Magetan
Jonggrang, Barat, Magetan J samb.
Jungke, Karas, Magetan
K
Kalang, Magetan, Magetan
Kalangketi, Sukomoro, Magetan
Kapuhrejo, Takeran, Magetan
Karangmojo, Kartoharjo, Magetan
Karangrejo, Karangrejo, Magetan
Karangrejo, Kawedanan, Magetan
Karangsono, Barat, Magetan
Karas, Karas, Magetan
Kartoharjo, Kartoharjo, Magetan
Kauman, Karangrejo, Magetan
Kawedanan, Kawedanan, Magetan
Kebonagung, Magetan, Magetan
Kediren, Lembeyan, Magetan
Kedungguwo, Sukomoro, Magetan
Kedungpanji, Lembeyan, Magetan
Kembangan, Sukomoro, Magetan
Kenongomulyo, Nguntoronadi, Magetan
Kentangan, Sukomoro, Magetan
Kepolorejo, Magetan, Magetan
Kerang, Takeran, Magetan
Kerik, Takeran, Magetan
Kinandang, Bendo, Magetan
Kiringan, Nguntoronadi, Magetan
Klagen Gambiran, Maospati, Magetan
Klagen, Barat, Magetan
Kleco, Bendo, Magetan
Kledokan, Bendo, Magetan
Klurahan, Kartoharjo, Magetan
Krajan, Parang, Magetan
Kraton, Maospati, Magetan
Krowe, Lembeyan, Magetan
Kuwon, Karas, Magetan
Kuwonharjo, Takeran, Magetan
L
Lemahbang, Bendo, Magetan
Lembeyan Kulon, Lembeyan, Magetan
Lembeyan, Lembeyan, Magetan
M
Madigondo, Ngariboyo, Magetan
Madigondo, Takeran, Magetan
Magetan, Magetan, Magetan
Majorejo, Kawedanan, Magetan
Malang, Maospati, Magetan
Mangkujayan, Magetan, Magetan
Mangunrejo, Kawedanan, Magetan
Manisrejo, Karangrejo, Magetan
Manjung, Barat, Magetan
Manjung, Panekan, Magetan
Mantren, Karangrejo, Magetan
Maospati, Maospati, Magetan
Maron, Karangrejo, Magetan
Mategal, Parang, Magetan
Milangasri, Panekan, Magetan
Mojopurno, Ngariboyo, Magetan
Mojorejo, Kawedanan, Magetan
Mrahu, Kartoharjo, Magetan
Mranggen, Maospati, Magetan
N
Ngadirejo, Kawedanan, Magetan
Ngaglik, Parang, Magetan
Ngancar, Plaosan, Magetan
Ngariboyo, Ngariboyo, Magetan
Ngelang, Kartoharjo, Magetan
Ngentep, Kawedanan, Magetan
Ngiliran, Panekan, Magetan
Nglopang, Parang, Magetan
Ngrini, Ngariboyo, Magetan
Ngujung, Maospati, Magetan
Nguntoronadi, Nguntoronadi, Magetan N samb.
Ngunut, Kawedanan, Magetan
Ngunut, Parang, Magetan
Nguri, Lembeyan, Magetan
Nitikan, Plaosan, Magetan
P
Pacalan, Plaosan, Magetan
Pandeyan, Maospati, Magetan
Panekan, Panekan, Magetan
Panggung, Barat, Magetan
Patihan, Karangrejo, Magetan
Pelem, Karangrejo, Magetan
Pendem, Ngariboyo, Magetan
Pesu, Maospati, Magetan
Petungrejo, Nguntoronadi, Magetan
Pingkuk, Bendo, Magetan
Plangkrongan, Poncol, Magetan
Plaosan, Plaosan, Magetan
Plumpung, Plaosan, Magetan
Pojok, Nguntoronadi, Magetan
Pojoksari, Sukomoro, Magetan
Poncol, Kartoharjo, Magetan
Poncol, Poncol, Magetan
Pragak, Parang, Magetan
Prampelan, Karangrejo, Magetan
Puntukdoro, Plaosan, Magetan
Pupus, Lembeyan, Magetan
Purwodadi, Barat, Magetan
Purworejo, Nguntoronadi, Magetan
Purwosari, Magetan, Magetan
R
Randugede, Plaosan, Magetan
Rejomulyo, Kartoharjo, Magetan
Rejomulyo, Panekan, Magetan
Rejosari, Kawedanan, Magetan
Ringinagung, Magetan, Magetan
Ronowijayan, Maospati, Magetan
S
Sambirembe, Karangrejo, Magetan
Sambirobyong, Magetan, Magetan
Sampung, Kawedanan, Magetan
Sarangan, Plaosan, Magetan
Sawojajar, Takeran, Magetan
Sayutan, Parang, Magetan
Selopanggung, Ngariboyo, Magetan
Selorejo, Kawedanan, Magetan
Selosari, Magetan, Magetan
Selotinatah, Ngariboyo, Magetan
Sempol, Maospati, Magetan
Sendangagung, Plaosan, Magetan
Setren, Bendo, Magetan
Sidokerto, Panekan, Magetan
Sidomukti, Plaosan, Magetan
Sidomulyo, Plaosan, Magetan
Sidorejo, Plaosan, Magetan
Sidowayah, Panekan, Magetan
Simbatan, Takeran, Magetan
Sobontoro, Karas, Magetan
Soco, Bendo, Magetan
Sombo, Poncol, Magetan
Sugihrejo, Kawedanan, Magetan
Sugihwaras, Maospati, Magetan
Sukomoro, Sukomoro, Magetan
Sukowidi, Kartoharjo, Magetan
Sukowidi, Nguntoronadi, Magetan
Sukowidi, Panekan, Magetan
Sukowinangun, Magetan, Magetan
Sumberagung, Plaosan, Magetan
Sumberdodol, Panekan, Magetan
Sumberdukun, Ngariboyo, Magetan

(200 sebelumnya) (200 selanjutnya)
Kategori: Desa di Jawa Timur | Kabupaten Magetan | Desa menurut kabupaten dan kota di Indonesia
Fitur baru
Masuk log / buat akun
Kategori
Diskusi
Baca
Sunting
Versi terdahulu

Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Cetak/ekspor
Kotak peralatan
Halaman ini terakhir diubah pada 14:31, 12 April 2009.

Misteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad - Pendapat Alhabib

Misteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad - Pendapat AlhabibMisteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad

The floating rock miracle
(read in English)

Islamic Greeting Cards

Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.

Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?

Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio). Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas.

Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang (lihat juga komentar dari orang-orang yang tinggal di wilyah ini dari artikel berbahasa inggris: the mistery of floating rock di sini). Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.

Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:



Ada juga referensi mengenai batu terbang ini di flickr
Beberapa keraguan lain mengenai cerita batu terbang
Gambar batu terbang tersebut 'too good to be true', terlalu aneh untuk dipercaya. Ia melayang, ia terletak di tempat terbuka, dan dekat perumahan (lihat foto mobil, rumah, kabel listrik). Artinya, banyak orang akan menyaksikannya jika itu benar. Berita dari mulut ke mulut akan mengundang banyak orang, kru televisi, koran, dan radio tentu akan meliput dan menerbitkan gambar dan cerita batu terbang tersebut. Namun kenyataannya? Hanya ada satu jenis foto dengan keterangan samar tentang apa dan di mana batu tersebut.
Cerita tentang batu yang ingin terbang mengikuti nabi Muhammad juga kurang jelas asal-usul dan sandaran haditsnya. Adakah hadits shahih atau sumber terpercaya lainnya tentang peristiwa ini? Jika ada yang tahu, mohon saya diberitahu melalui formulir komentar di bawah.
Sebagian orang menunjuk kepada bagian bawah dari gambar batu melayang, di bawah batu, di dalam bayangan. Mereka melihat dalam gambar yang lebih besar, berresolusi lebih tinggi, adanya tanda-tanda manipulasi. Ada yang dihapus pada bagian tersebut.
Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj?

Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam, sepertinya tidak. (Lihat juga Gambar adanya gua di bawah batu ini.)

Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.

Jangankan cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap menyebarkan foto-foto tersebut? Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.

Semoga halaman ini bermanfaat untuk kebenaran.

Mengapa ada cerita tentang batu terbang di Yerusalem ini? Silakan baca lebih jauh tentang Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad di bawah Masjid Kubah Emas ini.
>> Kembali ke Mengkritisi gambar-gambar kebesaran Allah
.
Komentar

Ophelia Sigit Ratih Team on Stage Jakarta